Badan Narkotika Nasional (BNN) RI mengajak generasi muda lintas agama memerangi penyalahgunaan narkotika dengan menanamkan pemahaman berbagai modus peredaran dan penyelundupan barang haram tersebut.
Hal itu dilakukan melalui dialog pemuda lintas agama bertajuk "Pemuda Bersatu Mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar)" yang ditutup dengan deklarasi bersama anti narkotika di GPIB Immanuel, Jakarta Pusat, Sabtu (10/6), demikian keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
"Saya ingin menyampaikan pesan kepada generasi muda bahwa tugas kami adalah menyelamatkan mereka dan yang paling penting adalah kita melihat semangat dari generasi muda ini yang bersama-sama tentunya untuk meninimalisasi peredaran narkotika di negara yang kita cintai ini," kata Kepala BNN Petrus R. Golose.
Kepala BNN memaparkan dalam dialog tersebut bahwa narkotika merupakan salah satu kejahatan lintas negara dan selalu masuk dalam agenda pembahasan antarnegara.
Narkotika yang berada di Indonesia misalnya, lanjut Golose, selama ini didominasi oleh jaringan narkoba transnasional di kawasan Thailand, Myanmar, dan Laos yang dikenal sebagai Golden Triangle wilayah Asia Tenggara.
Golose juga menjelaskan bahwa penyelundupan narkotika jenis metamfetamin ke Indonesia banyak menggunakan modus operandi jalur laut.
"Oleh karena itu, BNN mengadakan operasi laut secara rutin sebagai bentuk antisipasi. Tak hanya jalur laut, BNN juga selalu mengadakan operasi rutin di jalur darat dan udara," ujarnya.
Selain itu, BNN juga menggandeng berbagai kalangan masyarakat untuk menggencarkan gerakan pencegahan penyalahgunaan narkotika.
Golose menyebut kegiatan dialog pemuda lintas agama tersebut menjadi bagian dari strategi pendekatan lunak BNN guna menjaring dukungan pencegahan penyalahgunaan narkotika.
"Poin yang sangat penting adalah nilai Ketuhanan, kita semua mengakui bahwa kita mempunyai Tuhan. Kita juga menyadari dengan nilai-nilai persatuan, berada di tempat ini menghadapi musuh yang sama yaitu narkotika," kata Golose.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Hal itu dilakukan melalui dialog pemuda lintas agama bertajuk "Pemuda Bersatu Mewujudkan Indonesia Bersih Narkoba (Bersinar)" yang ditutup dengan deklarasi bersama anti narkotika di GPIB Immanuel, Jakarta Pusat, Sabtu (10/6), demikian keterangan tertulis diterima di Jakarta, Minggu.
"Saya ingin menyampaikan pesan kepada generasi muda bahwa tugas kami adalah menyelamatkan mereka dan yang paling penting adalah kita melihat semangat dari generasi muda ini yang bersama-sama tentunya untuk meninimalisasi peredaran narkotika di negara yang kita cintai ini," kata Kepala BNN Petrus R. Golose.
Kepala BNN memaparkan dalam dialog tersebut bahwa narkotika merupakan salah satu kejahatan lintas negara dan selalu masuk dalam agenda pembahasan antarnegara.
Narkotika yang berada di Indonesia misalnya, lanjut Golose, selama ini didominasi oleh jaringan narkoba transnasional di kawasan Thailand, Myanmar, dan Laos yang dikenal sebagai Golden Triangle wilayah Asia Tenggara.
Golose juga menjelaskan bahwa penyelundupan narkotika jenis metamfetamin ke Indonesia banyak menggunakan modus operandi jalur laut.
"Oleh karena itu, BNN mengadakan operasi laut secara rutin sebagai bentuk antisipasi. Tak hanya jalur laut, BNN juga selalu mengadakan operasi rutin di jalur darat dan udara," ujarnya.
Selain itu, BNN juga menggandeng berbagai kalangan masyarakat untuk menggencarkan gerakan pencegahan penyalahgunaan narkotika.
Golose menyebut kegiatan dialog pemuda lintas agama tersebut menjadi bagian dari strategi pendekatan lunak BNN guna menjaring dukungan pencegahan penyalahgunaan narkotika.
"Poin yang sangat penting adalah nilai Ketuhanan, kita semua mengakui bahwa kita mempunyai Tuhan. Kita juga menyadari dengan nilai-nilai persatuan, berada di tempat ini menghadapi musuh yang sama yaitu narkotika," kata Golose.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023