Presiden kelima Republik Indonesia Megawati Soekarnoputri mengajak seluruh bangsa untuk mendidik generasi muda untuk mencintai dan melestarikan budaya Nusantara.
"Maka, didiklah para generasi muda agar sejak dini dapat mengenal dan mencintai seni budaya Indonesia yang saya katakan sangat, bukan hanya kaya raya, melainkan luar biasa," kata Megawati saat memberikan sambutan pembuka dalam Pesta Kesenian Bali XLV (45) di Denpasar, Bali, Minggu.
Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa Pesta Kesenian Bali akan membuka ruang dan ekspresi seni budaya rakyat dari seluruh pelosok dengan harapan membentuk semangat kepeloporan yang memperkuat jati diri bangsa.
Kepala Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini juga mengajak kepada seluruh anak bangsa untuk segera membuka sanggar seni budaya di setiap daerah di Tanah Air.
Dengan cara itu, kata dia. dapat menjadi sebuah kesatuan gerak untuk Indonesia yang berkepribadian dalam budaya.
"Buatlah segera sanggar seni budaya menjadi sebuah kesatuan gerak untuk Indonesia," ucap Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga "menyentil" Gubernur Bali I Wayan Koster. Pasalnya, dia mendapati adanya kesenian dan budaya Bali dibawa ke hotel untuk ditampilkan dan dipentaskan.
Megawati mengaku tidak setuju dengan cara-cara membawa kebudayaan masuk ke dalam hotel. Menurut dia, hal itu bakal menghilangkan roh dari kesenian tersebut.
Pasalnya, dia berpandangan bahwa kesenian dan kebudayaan seharusnya ditampilkan di sanggar seni.
"Jadi, di jalan saya bilang juga waktu kemarin kepada Pak Koster. Tolonglah jangan kalian (kesenian) Bali dibawa ke hotel, saya tidak setuju. Kenapa? Karena akan kehilangan rohnya," ucap Megawati.
Ia melanjutkan, "Pentas sudah dipotong, tidak lagi berada di tangan Sekaa Gong karena saya tahu sekali, saya ikut menari. Ayah saya menyuruh kami menari, saya tahu tari Bali seperti tari Legong Kraton, Pendet," ungkap dia.
Ketua Dewan Pengarah BPIP ini juga mengaku baru-baru ini melontarkan kritik soal makin langkanya maestro kesenian Bali.
Ia pun mengingat sosok maestro Bali I Mario yang menciptakan Tari Terompong dan Tari Kebyar Duduk.
Menurut Megawati, tarian ciptaan sang maestro I Mario perlu diajarkan dan didedikasikan kepada generasi penerus bangsa.
"Jadi, kalau saya lihat tarian Bali sekarang, itu hanya fisiknya yang menari, tidak dengan jiwanya. Padahal, itu mesti jadi satu fisik dan jiwa," ucapnya.
Ia menambahkan, "Saya kemarin ada gamelan itu, saya lihat mereka ya main main asal begini. Padahal, saya dahulu diajari itu supaya punya gaya dan itu langsung, kalau istilah saya, seperti kerasukan. Itu langsung ada kekuatan itu, kalau dibawakannya sesuai dengan jiwa kita."
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Maka, didiklah para generasi muda agar sejak dini dapat mengenal dan mencintai seni budaya Indonesia yang saya katakan sangat, bukan hanya kaya raya, melainkan luar biasa," kata Megawati saat memberikan sambutan pembuka dalam Pesta Kesenian Bali XLV (45) di Denpasar, Bali, Minggu.
Ketua Umum PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa Pesta Kesenian Bali akan membuka ruang dan ekspresi seni budaya rakyat dari seluruh pelosok dengan harapan membentuk semangat kepeloporan yang memperkuat jati diri bangsa.
Kepala Dewan Pengarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) ini juga mengajak kepada seluruh anak bangsa untuk segera membuka sanggar seni budaya di setiap daerah di Tanah Air.
Dengan cara itu, kata dia. dapat menjadi sebuah kesatuan gerak untuk Indonesia yang berkepribadian dalam budaya.
"Buatlah segera sanggar seni budaya menjadi sebuah kesatuan gerak untuk Indonesia," ucap Megawati.
Dalam kesempatan itu, Megawati juga "menyentil" Gubernur Bali I Wayan Koster. Pasalnya, dia mendapati adanya kesenian dan budaya Bali dibawa ke hotel untuk ditampilkan dan dipentaskan.
Megawati mengaku tidak setuju dengan cara-cara membawa kebudayaan masuk ke dalam hotel. Menurut dia, hal itu bakal menghilangkan roh dari kesenian tersebut.
Pasalnya, dia berpandangan bahwa kesenian dan kebudayaan seharusnya ditampilkan di sanggar seni.
"Jadi, di jalan saya bilang juga waktu kemarin kepada Pak Koster. Tolonglah jangan kalian (kesenian) Bali dibawa ke hotel, saya tidak setuju. Kenapa? Karena akan kehilangan rohnya," ucap Megawati.
Ia melanjutkan, "Pentas sudah dipotong, tidak lagi berada di tangan Sekaa Gong karena saya tahu sekali, saya ikut menari. Ayah saya menyuruh kami menari, saya tahu tari Bali seperti tari Legong Kraton, Pendet," ungkap dia.
Ketua Dewan Pengarah BPIP ini juga mengaku baru-baru ini melontarkan kritik soal makin langkanya maestro kesenian Bali.
Ia pun mengingat sosok maestro Bali I Mario yang menciptakan Tari Terompong dan Tari Kebyar Duduk.
Menurut Megawati, tarian ciptaan sang maestro I Mario perlu diajarkan dan didedikasikan kepada generasi penerus bangsa.
"Jadi, kalau saya lihat tarian Bali sekarang, itu hanya fisiknya yang menari, tidak dengan jiwanya. Padahal, itu mesti jadi satu fisik dan jiwa," ucapnya.
Ia menambahkan, "Saya kemarin ada gamelan itu, saya lihat mereka ya main main asal begini. Padahal, saya dahulu diajari itu supaya punya gaya dan itu langsung, kalau istilah saya, seperti kerasukan. Itu langsung ada kekuatan itu, kalau dibawakannya sesuai dengan jiwa kita."
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023