Bengkulu (Antara) - Majelis Ulama Indonesia Pusat segera menyikapi pelaksanaan Shalat Dzuhur berjamaah dan berhadiah yang diselenggarakan Pemerintah Kota Bengkulu.

"Kalau dilihat dari sisi shalatnya, ini bagus sekali, tetapi yang kita kaji itu shalat berhadiah dan ada absensi untuk jamaah yang ikut, karena itu pimpinan MUI Pusat segera bersikap," kata Wakil Ketua Komisi Pengkajian dan Penelitian MUI Pusat, HM Yusuf Asri, di Bengkulu, Rabu.

Dia mengatakan banyak faktor yang dikaji, tidak hanya pelaksanaan program religius Pemerintah Kota Bengkulu itu, tapi juga mendengarkan pendapat dari berbagai pihak.

"Kita akan dengarkan apa pendapat masyarakat, tidak hanya jamaah di sini saja, tetapi juga pandangan masyarakat daerah lain (selain Bengkulu)," kata dia.

Sementara itu, untuk teknis penyelenggaraan serta keterkaitan shalat dengan rencana pemerintah kota itu memberikan hadiah, Yusuf mengatakan sudah ada tim ahli yang meneliti hal tersebut.

"Kalau ada yang salah atau yang kurang dari penyelenggaraan, maka itu yang akan diperbaiki, kami datang langsung mengamati penyelenggaraan," katanya.

Pewarta: Oleh Boyke LW

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015