Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI) menjadi tuan rumah pertemuan pemimpin lembaga kearsipan dari negara-negara dengan penduduk mayoritas Muslim untuk membahas kerja sama pelestarian memori kolektif tentang Islam melalui digitalisasi arsip.

Perwakilan dari 19 negara diundang dalam pertemuan pendahuluan untuk membentuk forum kerja sama arsip di antara negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim pada Rabu serta kepala badan arsip dari Arab Saudi, Malaysia, Maroko, Irak, Palestina, Kuwait, Qatar, Yordania, dan Brunei Darusalam hadir langsung dalam pertemuan yang berlangsung di Jakarta.

Pertemuan pendahuluan mengenai upaya digitalisasi arsip Islam tersebut juga dihadiri oleh 19 duta besar negara berpenduduk mayoritas Muslim dan diikuti secara virtual oleh kepala arsiparis di seluruh Indonesia.

"Ini pertama kalinya para pemimpin lembaga arsip dari negara-negara mayoritas Muslim berkumpul. Melalui forum ini, kita sama-sama berupaya untuk melestarikan memori kolektif tentang negara Islam melalui digitalisasi," kata Kepala ANRI Imam Gunarto dalam pertemuan pendahuluan yang berlangsung di Kantor ANRI, Jakarta Selatan.

Imam mengemukakan bahwa forum kerja sama dibentuk untuk membuka akses terhadap arsip-arsip peradaban Islam di seluruh negara berpenduduk mayoritas Muslim secara digital bagi masyarakat dunia.

Forum tersebut, menurut dia, akan membahas peluang kerja sama antar-negara dalam pelaksanaan digitalisasi arsip-arsip tentang sejarah dan peradaban Islam.

Ia menyampaikan bahwa arsip-arsip tentang Islam akan didokumentasikan menjadi khazanah nasional, menjadi basis data arsip keislaman tingkat nasional yang selanjutnya akan disatukan dengan arsip dari negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim yang lain.

"Kita punya arsip-arsip tentang Islam yang masih tersebar secara nasional, masih disimpan sama para kyai, tokoh masyarakat, pesantren-pesantren, komunitas, yang ke depan akan kita gerakkan untuk segera di-digitalisasi," katanya.

Imam mengatakan bahwa saat ini di ANRI pusat maupun daerah sekitar 30 persen dari arsip lama sudah didigitalisasi dan digitalisasi arsip-arsip baru di kementerian dan lembaga sudah berlangsung selama dua tahun.

"Sudah ada 300 lebih kementerian, lembaga, dan daerah yang menciptakan arsip secara digital," katanya.

Ia menambahkan, saat ini sudah ada hampir 20 juta arsip yang tersedia secara digital.

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023