Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi mendorong Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) dan Kanada untuk memperkuat kerja sama di bidang ketahanan pangan.
“Sebagai lumbung pangan global, Kanada dapat memainkan peran krusial sebagai mitra terpercaya ASEAN di sektor ketahanan pangan dengan meningkatkan perdagangan produk pertanian dan pangan,” kata Retno, berdasarkan transkrip pernyataan yang ia sampaikan dalam Pertemuan Menlu ASEAN bersama Kanada di Jakarta, Kamis.
Kerja sama tersebut dinilai Retno penting karena saat ini dunia sedang menghadapi situasi kerawanan pangan, yang antara lain disebabkan invasi Rusia di Ukraina.
Selain itu, negara-negara ASEAN menghadapi ancaman El Nino yang dapat berdampak pada hasil panen tanaman pangan dan menyebabkan gangguan pada rantai pasok pangan secara global.
Karena itu, tutur Retno, Indonesia berharap komitmen bersama untuk memperkuat kesiapan kawasan di bidang ketahanan pangan bisa direfleksikan dalam pernyataan bersama (joint statement) pada KTT ASEAN-Kanada, September mendatang.
Retno menyebut ASEAN-Kanada juga bisa berkolaborasi di bidang teknologi pertanian, salah satunya melalui Scholarship and Educational Exchange Development (SEED).
Kemudian, terkait kerja sama di Indo-Pasifik, Kanada diharapkan berkontribusi untuk peningkatan partisipasi perempuan dan kelompok bisnis bagi perdamaian dan pembangunan kawasan.
Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) memberi ruang bagi perempuan dan sektor bisnis dalam perdamaian dan pembangunan kawasan, khususnya melalui implementasi Rencana Aksi tentang Perempuan, Perdamaian, dan Keamanan serta proyek Pemberdayaan Perempuan untuk Perdamaian yang Berkelanjutan.
“Kami juga mengundang Kanada untuk ambil bagian pada ASEAN Indo-Pacific Forum, sebuah forum dialog pemerintah-swasta untuk menghasilkan kerja sama konkret,” ujar Menlu Retno.
Dalam pertemuan itu turut dibahas mengenai penguatan kerja sama ekonomi, termasuk lewat penyelesaian Perjanjian Perdagangan Bebas ASEAN-Kanada.
ASEAN juga mendorong kerja sama penguatan sumber daya manusia melalui pemberian beasiswa. Area kerja sama lain yang diangkat adalah konektivitas kawasan, ekonomi digital, ekonomi hijau, kota pintar, dan keamanan maritim.
Lebih lanjut, para menlu ASEAN mengapresiasi dukungan Kanada terhadap sentralitas dan kepemimpinan ASEAN di kawasan.
Sementara itu, Menlu Kanada Melanie Joly menyampaikan bahwa Kanada ingin menjadi mitra yang dapat diandalkan bagi ASEAN. Untuk itu, Kanada menyiapkan dana sebesar 2 miliar dolar AS (hampir Rp30 triliun) untuk berbagai proyek di ASEAN.
Pertemuan menyetujui Draf Pernyataan Bersama tentang Kemitraan Strategis ASEAN-Kanada untuk disahkan pada KTT ASEAN-Kanada, September 2023.
Update Berita Antara Bengkulu Lainnya di Google News
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023