Liverpool (Antara/AFP) - Brendan Rodgers mengatakan kembalinya Liverpool ke penampilan terbaiknya di liga secara kebetulan berbarengan dengan berkembangnya Philippe Coutinho sebagai pemain kunci di Anfield.

Liverpool tidak terkalahkan dalam delapan pertandingan domestik terakhirnya dan telah meletakkan diri mereka sendiri kembali dalam persaingan memperebutkan tiket Liga Champions, ketika mereka melakukan persiapan untuk menghadapi Burnley pada Rabu.

Pemain asal Brazil Coutinho telah memainkan peran penting saat Si Merah sedang berkembang, dan ia mencetak dua gol dalam dua penampilan terakhirnya - saat menang atas rival-rival di empat besar Southampton dan Manchester City.

Rodgers meyakini pemain 22 tahun itu akan diperhitungkan sebagai salah satu pemain terbaik musim ini.

"Ia tentu saja akan berada di atas sana, tidak ada keraguan tentang hal itu," kata Rodgers. "Ia bermain sangat baik."

"Periode dalam musim di mana tim menderita pada awal musim, itu (disebabkan) kurangnya penetrasi kami di bagian tengah lapangan."

"Ia merupakan pemain yang berkembang - normalnya ia merupakan pemain yang memberikan operan terakhir untuk orang yang berlari untuk mencetak gol."

"Kami tidak memiliki hal itu dalam bulan-bulan pembuka, dan tentu saja ia menderita sebab ia harus mempertahankan bola lebih lama dan itu tidak efektif."

"Sekarang, dinamisme tim sangat bagus - tekanan dan pergerakan tanpa bola - dan itu membuat dia dan kualitas tekniknya benar-benar bersinar. Ia mulai menambah gol-gol ke dalam permainannya dan mencetak sejumlah gol fantastis."

"Hal yang sangat penting, ia berkontribusi kepada tim dan bagi dia masih terdapat ruang untuk berkembang karena ia masih begitu muda."

Liverpool akan kembali tidak diperkuat Jordan Ibe dan Steven Gerrard. Ibe harus absen beberapa pekan karena cedera lutut, sedangkan Gerrard telah absen sejak 10 Februari karena cedera pada otot paha belakang.

Burnley tidak pernah menang dalam tujuh pertandingan terakhirnya, namun Rodgers mengatakan Liverpool tidak akan meremehkan lawannya.  

"Sean (Dyche, pelatih Burnley) memiliki tim yang sangat terorganisir, mereka memiliki motivasi besar ketika mereka bermain, komitmen besar untuk berusaha dan bertahan di liga, dan mereka berjuang. Itulah tim yang kami waspadai."

"Mereka tentu saja memberikan segalanya dan saya yakin Sean akan menjadi salah satu kandidat pelatih terbaik tahun ini, dengan mengesampingkan apapun yang terjadi."

Burnley akan mengandalkan penyerang Danny Ings untuk membuktikan ancaman serangan mereka.

Pemain internasional Inggris U-21 itu dikait-kaitkan dengan kepindahan ke Liverpool pada akhir musim, ketika kontraknya di Burnley habis.

Sean Dyche, pelatih Burnley, berharap pemain 22 tahun itu bermain seperti biasa.

"Determinasinya ada di sana untuk dilihat semua orang," kata Dyche.

"Saya pikir ia harus memberikan penampilan bagus apapun yang terjadi. Ia harus tetap tenang, dan selain itu, ia harus sangat bagus pada level penampilannya, sangat bagus di sekitar grup, dan ingin melakukan yang baik untuk klub sepak bolanya. Sisanya akan datang dengan sendirinya." 

Burnley mendulang angka dari lawatan ke markas Manchester City dan Chelsea, dan Dyche menyebut mentalitas memberi mereka harapan menjelang menghadapi Liverpool.   

"Beban ekspektasi yang berat berada pada siapa yang kami hadapi karena itu adalah Liverpool," kata Dyche.

"Seluruh dunia berpikir mereka akan menang, namun itu tidak mudah."

"Kami tahu seberapa bagusnya tim mereka."

"Mereka menghabiskan banyak uang terhadap pemain-pemain dan diperlukan sedikit waktu untuk bersatu namun sejak Natal, Anda dapat melihat bahwa hal itu mulai terjadi."

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015