Mukomuko (Antara) - Penggurus Ikatan Petani Sawit Mandiri Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu menyatakan tidak pernah meminta biaya dalam melakukan validasi data harga tandan buah segar kelapa sawit kepada petani setempat.

"Sampai sekarang kami masih menggunakan biaya pribadi untuk bekerja," kata Sekretaris Ikatan Petani Sawit Mandiri (IPSM) Kabupaten Mukomuko Alazadini, di Mukomuko, Minggu.

Ia mengatakan hal itu menanggapi keterangan dari pejabat Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko yang menyatakan tidak pernah menyuruh IPSM meminta biaya melakukan validasi data harga sawit kepada petani.

Alazadini mengatakan terkait permasalahan dengan dinas pertanian itu hanya kesalahpahaman saja. IPSM tidak pernah melakukan perbuatan itu.

Menurutnya, tidak hanya dirinya, termasuk penggurus IPSM lain tidak pernah melakukan perbuatan itu. Karena sesama penggurus IPSM selalu berkoordinasi dalam setiap mengambil keputusan.

Maksudnya, katanya, kalau dinas tidak punya biaya untuk turun melakukan validasi data harga tandan buah segar (TBS) kelapa sawit, IPSM siap membantu.

"Bukan minta biaya ke petani untuk melakukan validasi data harga TBS kelapa sawit," ujarnya.

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015