Rejang Lebong, Bengkulu (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu sedang menyiapkan tiga strategi guna mengatasi angka pengangguran di daerah itu.
Kepala Disnakertrans Rejang Lebong Syamsir di Rejang Lebong, Jumat, mengatakan jumlah angkatan kerja di daerah itu mencapai 150.000 jiwa, di mana 2,9 persen di antaranya masih menganggur.
"Untuk mengatasi pengangguran di Rejang Lebong kita sudah menyiapkan tiga strategi yakni dengan peluang pekerjaan internasional, kedua peluang kerja nasional dan peluang kerja lokal," kata dia.
Dia menjelaskan, peluang bekerja internasional ialah mendorong angkatan kerja di Rejang Lebong yang memiliki kompetensi maupun kualifikasi untuk menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) ke Jepang, Jerman, Malaysia, Belanda dan lainnya.
"Kalau ada satu orang saja anak dari Rejang Lebong yang berangkat dan bekerja di luar negeri paling tidak satu keluarga itu bisa terjamin dan keluar dari kemiskinan ekstrem," terangnya.
Sedangkan untuk strategi kedua, kata dia, ialah menyiapkan lapangan pekerjaan nasional, salah satunya melalui program job fair hybrid yang mereka gelar pada Kamis (16/5) dengan menyiapkan lapangan pekerjaan untuk 590 orang yang dibutuhkan 42 perusahaan lokal, regional dan nasional.
"Kalau untuk penyiapan pekerjaan lokal, kami dalam waktu dekat ini akan mengadakan pelatihan usaha pangkas rambut atau barbershop untuk 16 orang di BLK dan alatnya akan kita mintakan ke Pemprov Bengkulu," ujar Syamsir.
Warga yang mengikuti pelatihan ini, tambah dia, diharapkan nantinya setelah selesai bisa langsung membuka usaha pangkas rambut di tempat masing-masing sehingga bisa mengurangi angka pengangguran di Rejang Lebong.