Produsen semen Tiga Roda dan Rajawali, PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk bertekad menjadi perusahaan hijau di Indonesia saat memperingati hari jadinya ke-48 tahun.
"Indocement terus mendukung beragam program pembangunan pemerintah, menyediakan bahan bangunan yang ramah lingkungan serta terus mendorong penerapan operasional industri yang lebih hijau," kata Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya dalam keterangannya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Menurut dia, Indocement merupakan salah satu pabrikan semen pertama yang memperkenalkan berbagai inisiatif dan terobosan dalam berbagai produk dan juga proses produksi yang ramah lingkungan.
Beberapa di antaranya, Indocement memperkenalkan semen tipe Portland pozzolan cement (PPC) dan semen tipe Portland composite cement (PCC) dalam kemasan kantong, semen slag dan hidraulis dalam bentuk semen curah.
Selain itu, kata dia, penggunaan refuse-derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil atau batubara dalam proses produksi semen.
"Kami juga menggunakan berbagai bahan baku alternatif lainnya. Hal ini sejalan dengan our new purpose yaitu 'Material to Build Our Future'," ujarnya.
Christian menyebutkan, beragam inisiatif hijau lain yang dilakukan Indocement adalah menandatangani perjanjian dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggunakan RDF yang diproduksi oleh TPST Bantar Gebang sebanyak 625 ton setiap harinya sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Lalu, Indocement juga memulai proyek pemasangan solar panel di Citeureup dan Tarjun, menerbitkan Road Map Alternative Fuel Achievement dengan target konsumsi bahan bakar alternatif mencapai lebih dari 40 persen di tahun 2030, gerakan #Trashback, Sedekah Sampah, serta penanaman pohon.
Menurut dia, Indocement sebagai bagian dari Heidelberg Materials juga berperan aktif dalam merintis dekarbonisasi pada sektor semen dan beton siap pakai demi tercapainya target Net Zero Emissions pada 2060.
"Upaya-upaya tersebut merupakan bentuk komitmen dan bukti nyata pelaksanaan prinsip Environment, Social and Governance (ESG) pada operasional Indocement," ungkap Christian.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Indocement terus mendukung beragam program pembangunan pemerintah, menyediakan bahan bangunan yang ramah lingkungan serta terus mendorong penerapan operasional industri yang lebih hijau," kata Direktur Utama Indocement Christian Kartawijaya dalam keterangannya di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Jumat.
Menurut dia, Indocement merupakan salah satu pabrikan semen pertama yang memperkenalkan berbagai inisiatif dan terobosan dalam berbagai produk dan juga proses produksi yang ramah lingkungan.
Beberapa di antaranya, Indocement memperkenalkan semen tipe Portland pozzolan cement (PPC) dan semen tipe Portland composite cement (PCC) dalam kemasan kantong, semen slag dan hidraulis dalam bentuk semen curah.
Selain itu, kata dia, penggunaan refuse-derived fuel (RDF) sebagai bahan bakar alternatif untuk menggantikan bahan bakar fosil atau batubara dalam proses produksi semen.
"Kami juga menggunakan berbagai bahan baku alternatif lainnya. Hal ini sejalan dengan our new purpose yaitu 'Material to Build Our Future'," ujarnya.
Christian menyebutkan, beragam inisiatif hijau lain yang dilakukan Indocement adalah menandatangani perjanjian dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk menggunakan RDF yang diproduksi oleh TPST Bantar Gebang sebanyak 625 ton setiap harinya sebagai bahan bakar alternatif pengganti batu bara.
Lalu, Indocement juga memulai proyek pemasangan solar panel di Citeureup dan Tarjun, menerbitkan Road Map Alternative Fuel Achievement dengan target konsumsi bahan bakar alternatif mencapai lebih dari 40 persen di tahun 2030, gerakan #Trashback, Sedekah Sampah, serta penanaman pohon.
Menurut dia, Indocement sebagai bagian dari Heidelberg Materials juga berperan aktif dalam merintis dekarbonisasi pada sektor semen dan beton siap pakai demi tercapainya target Net Zero Emissions pada 2060.
"Upaya-upaya tersebut merupakan bentuk komitmen dan bukti nyata pelaksanaan prinsip Environment, Social and Governance (ESG) pada operasional Indocement," ungkap Christian.(KR-MFS)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023