Rejanglebong (Antara) - Taman wisata alam (TWA) gunung api Bukit Kaba di Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, diminati kalangan pelajar dan mahasiswa yang datang dari berbagai daerah.

"Kebanyakan dari pelajar tingkat SMP, SMA dan kalangan mahasiswa yang datang dari Kota Curup, Kota Bengkulu serta dari luar daerah seperti Kota Palembang, Lubuklinggau dan daerah lainnya. Mereka datang kesini pada hari libur sekolah dan saat libur akhir pekan," kata Samidi (45) petugas pengelola kelompok sadar wisata (Pokdarwis) gunung api Bukit Kaba, saat ditemui di Desa Sumber Urip Kecamatan Selupu Rejang, Rabu.

Para pengunjung wisata yang datang ke kawasan tersebut kata dia, umumnya datang untuk melihat keindahan alam Bukit Kaba juga melakukan perkemahan. Para pengunjung yang datang ini dipungut biaya untuk hari biasa Rp4.000 per orang dan jika hari libur sebesar Rp5.000 per orang.

Jumlah pengunjung yang datang ke kawasan wisata ini tambah dia, setiap harinya berkisar 10 hingga 30 orang. Jumlah pengunjung ini biasanya akan ramai dikunjungi pendaki saat musim liburan sekolah atau setelah pelaksanaan ujian sekolah maupun semester.

Setiap pengunjung yang datang selain dikenakan biaya masuk kata dia, juga diwajibkan untuk melapor ke petugas pemantau kawasan wisata Bukit Kaba yang dinamakan kelompok sadar wisata (Pokdarwis) Bukit Kaba, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Desa Sumber Urip dan berlangsung sejak beberapa tahun belakangan.

"Selain membayar retribusi desa mereka juga harus melaporkan identitas para pengunjung, kemudian meninggalkan nomor HP dan mereka juga harus mencatat nomor HP petugas pos yang jaga. Hal ini kami lakukan untuk memantau keberadaan pengunjung dan memberikan bantuan jika terjadi sesuatu hal diatas bukit maupun dalam perjalanan ke puncak," ujarnya.

Sejauh ini prosedur pengawasan yang dilakukan Pokdarwis Bukit Kaba itu sendiri kata dia, sangat penting dipahami pengunjung mengingat beberapa kasus sering terjadi seperti pengunjung yang pingsan akibat kelelahan, kerasukan roh halus, sakit serta pengunjung yang mengalami kecelakaan saat pendakian.

Selain meminta kesadaran pengunjung untuk tetap berkoordinasi dengan petugas Pokdarwis, dia juga mengimbau agar para pengunjung ini menjaga kebersihan lingkungan dengan tidak membuang sampah sembarangan serta menjaga dan merawat rambu-rambu peringatan dan penunjuk arah yang ada di kawasan wisata alam Bukit Kaba.

Sebelumnya Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Rejanglebong, Rusli Jamal menyebutkan daerah itu saat ini masih mengandalkan dua lokasi objek wisata yang sudah lama dikembangkan yakni pemandian Suban Air Panas di Kecamatan Curup Timur dan Danau Mas Harun Bestari di Kecamatan Selupu Rejang. Sedangkan untuk potensi wisata lainnya seperti objek wisata alam gunung api Bukit Kaba, belum bisa dikembangkan karena kawasannya masuk dalam kewenangan BKSDA Bengkulu.***1***

Pewarta: Oleh Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015