Rejanglebong (Antara) - Kalangan petani sayuran di sejumlah kecamatan di Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, mengeluhkan serangan hama dan penyakit yang menyerang tanaman mereka.

"Tanaman labu siam nya diserang semacam penyakit busuk buah, penyakit ini baru muncul karena selama ini tanaman labu siam jarang kena penyakit. Penyakit ini menyerang buah, dimana buah yang terkena akan menjadi layu dan rontok," kata Sumarno (50) petani labu siam di Kelurahan Batu Galing, Kecamatan Curup Tengah, Kamis.

Untuk mengatasi serangan penyakit tersebut, dirinya telah melakukan penyemprotan dengan menggunakan beberapa jenis obat-obatan dan racun, namun belum membuahkan hasil.

Sumarno menanam labu siam di atas lahan seluas 400 meter persegi, untuk sekali panen jika tidak diserang hama seperti saat ini dirinya bisa menghasilkan hingga 200 kg yang selanjutnya dijual kepada agen sayur seharga Rp1.200 per kg.

Sejak diserang penyakit buah ini produksi buah labu yang dihasilkannya turun drastis dan paling banyak 50 kg, pada hal harga jual buah labu siam dalam beberapa hari belakangan kata dia, mulai mengalami kenaikan hingga Rp1.500 per kg.

Sementara itu hal yang sama juga diutarakan Juhardi (36) petani kol bulat yang ada di Kelurahan Simpang Nangka Kecamatan Selupu Rejang, cuma bedanya tanamannya bukan diserang penyakit melainkan hama sejenis ulat gantung.

"Serangan ulat gantung ini setiap tahun selalu muncul, ulat ini muncul saat musim orang mengambil rebung atau bambu muda untuk sayuran, entah ini apa cuma mitos tetapi memang kenyataan setiap musim orang panen rebung ulat itu bermunculan dan menyerang tanaman kol," ujarnya.

Pewarta: Oleh Nur Nuhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015