Mukomuko (Antara) - Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, masih membutuhkan bidan dan tenaga kesehatan lain untuk puskesmas di wilayah terpencil di daerah itu.

"Di puskesmas Kecamatan Malin Deman itu masih membutuhkan bidan. Termasuk puskesmas Sungai Rumbai," kata Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Mukomuko Edy Rosdy, di Mukomuko, Sabtu.

Ia mengatakan hal itu menjawab alasan instansi tersebut menolak lamaran dari lulusan diploma tiga akademi kebidanan yang ingin menjadi tenaga honorer di puskesmas Kecamatan Ipuh.

Tenaga bidan dan perawat yang honorer di puskesmas Kecamatan Ipuh dan Air Rami sudah terlalu banyak. Jadi tidak bisa ditambah lagi.       

Instansi itu, katanya, bersedia memberikan rekomendasi sepanjang orang itu mau mengabdi di puskesmas di wilayah terpencil.

"Memang menjadi TKS itu tidak ada gajinya tetapi tidak mungkin puskesmas yang sudah banyak orangnya ditambah lagi," ujarnya.

Selain itu, katanya, tidak mungkin setiap lulusan akademi kebidanan itu ditampung oleh instansi itu. Kalau mau bekerja mereka harus berkompetisi terlebih dahulu.

Selain itu, tambahnya, aturan sekarang ini sudah semakin ketat, yakni tidak boleh lagi terlalu banyak mengangkat honorer 

Ia mengatakan, sekarang ini sudah banyak tenaga kerja yang berstatus honorer yang "dirumah". Seperti salah satunya honorer di kantor DPRD setempat.

Begitu juga, lanjutnya, honorer di instansi itu dan di puskesmas. Instansi itu mau merekomendasikan usulan TKS di puskesmas yang kekurangan tenaga.

Sementara itu, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menetapkan dinas kesehatan sebagai satuan kerja perangkat daerah terbaik dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan.

"Dinas kesehatan merupakan satuan kerja perangkat daerah (SKPD) dengan dokumen perencanaan tahun 2014 terbaik," kata Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) Kabupaten Mukomuko Herlian, di Mukomuko.

Ia menetapkan dinas kesehatan sebagai SKPD terbaik saat musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) rencana kerja pemerintah daerah (RKPD) Kabupaten Mukomuko tahun 2016.

Ia berharap, dinas kesehatan dapat menjadi contoh bagi SKPD lain dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan.

Guna memotivasi SKPD lain dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan, katanya, maka mulai tahun ini Bappeda memberikan penghargaan.

Namun, katanya, pihaknya belum bisa menyebutkan bentuk penghargaan yang akan diberikan kepada SKPD terbaik dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan.

Sedangkan, katanya, penilaian atas dokumen perencanaan pembangunan tahun 2014 yang terbaik, salah satunya  sinkronisasi antardokumen perencanaan, serta hasil evaluasi dan pengendalian dokumen perencanaan.

"Dari hasil penilaian tersebut, maka ditetapkan SKPD dengan dokumen perencanaa tahun 2014 terbaik yakni dinas kesehatan kabupaten Mukomuko," ujarnya.***4***

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015