Seekor harimau sumatera (Panthera tigris sumatrae) dilaporkan memangsa ternak warga di Gampong Panton Rayeuk T, Kecamatan Banda Alam, Kabupaten Aceh Timur.
Zakaria, pemilik ternak, di Aceh Timur, Minggu, mengatakan ternaknya yang dimangsa harimau tersebut seekor anak sapi. Bangkai ternaknya tersebut ditemukan dengan kondisi di leher dan punggung berlumuran darah.
"Dari jejaknya, anak sapi tersebut dimangsa harimau. Kejadian ini sudah kami laporkan kepada aparat desa dan kecamatan. Kami berharap ada penanganan segera," katanya.
Selain di kebun, harimau tersebut dilaporkan memasuki permukiman penduduk. Itu terlihat dari jejak kaki satwa dilindungi tersebut di beberapa titik di permukiman penduduk.
"Kami khawatir dengan keselamatan anak-anak yang bermain di luar rumah jika harimau tersebut memasuki permukiman penduduk," kata Zakaria menyebutkan.
Zakaria mengatakan masyarakat meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menurunkan tim mengusir satwa dilindungi tersebut. Sebab, keberadaannya sudah terpantau sejak awal tahun.
"Berbulan-bulan harimau tersebut berkeliaran di sekitar sini. Ada warga yang memergokinya saat di kebun. Sebagian warga was was dan mengurangi aktivitas di ladang," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Timur Teuku Muhammad Yunus mengimbau masyarakat menghindari interaksi negatif dengan satwa dilindungi tersebut.
"Jika mendapati jejak kaki satwa dilindungi di jalan atau pemukiman penduduk, maka segera laporkan pihak terkait agar gangguan harimau segera ditangani," katanya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat tidak melepasliarkan ternaknya ke kawasan perkebunan maupun hutan. Ternak sebaiknya dikandangkan guna mencegah gangguan harimau
"Untuk menjaga keselamatan, diharapkan warga yang menetap berdekatan dengan kawasan hutan agar menghindari aktivitas malam hari," kata kata Teuku Muhammad Yunus.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
Zakaria, pemilik ternak, di Aceh Timur, Minggu, mengatakan ternaknya yang dimangsa harimau tersebut seekor anak sapi. Bangkai ternaknya tersebut ditemukan dengan kondisi di leher dan punggung berlumuran darah.
"Dari jejaknya, anak sapi tersebut dimangsa harimau. Kejadian ini sudah kami laporkan kepada aparat desa dan kecamatan. Kami berharap ada penanganan segera," katanya.
Selain di kebun, harimau tersebut dilaporkan memasuki permukiman penduduk. Itu terlihat dari jejak kaki satwa dilindungi tersebut di beberapa titik di permukiman penduduk.
"Kami khawatir dengan keselamatan anak-anak yang bermain di luar rumah jika harimau tersebut memasuki permukiman penduduk," kata Zakaria menyebutkan.
Zakaria mengatakan masyarakat meminta Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Aceh menurunkan tim mengusir satwa dilindungi tersebut. Sebab, keberadaannya sudah terpantau sejak awal tahun.
"Berbulan-bulan harimau tersebut berkeliaran di sekitar sini. Ada warga yang memergokinya saat di kebun. Sebagian warga was was dan mengurangi aktivitas di ladang," katanya.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Aceh Timur Teuku Muhammad Yunus mengimbau masyarakat menghindari interaksi negatif dengan satwa dilindungi tersebut.
"Jika mendapati jejak kaki satwa dilindungi di jalan atau pemukiman penduduk, maka segera laporkan pihak terkait agar gangguan harimau segera ditangani," katanya.
Selain itu, ia juga mengimbau masyarakat tidak melepasliarkan ternaknya ke kawasan perkebunan maupun hutan. Ternak sebaiknya dikandangkan guna mencegah gangguan harimau
"Untuk menjaga keselamatan, diharapkan warga yang menetap berdekatan dengan kawasan hutan agar menghindari aktivitas malam hari," kata kata Teuku Muhammad Yunus.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023