Mukomuko (Antara) - Tokoh masyarakat Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Hendra Cipta mengusulkan rumah sakit umum daerah setempat dinamai Abdul Munit, mantri tiga zaman yang semasa hidup reputasinya baik di bidang kesehatan.

"Memberikan nama RSUD itu sebaiknya menggunakan kriteria tertentu. Jika menggunakan nama sosok paling tidak yang punya reputasi dalam bidang kesehatan seperti almarhum Abdul Munit," kata  Hendra Cipta, di Mukomuko, Kamis.  

Almarhum Abdul Munit, katanya, seorang perawat atau mantri kesehatan pada zaman penjajahan Hindia Belanda, Jepang hingga Indonesia merdeka.

Ia mengusulkan RSUD itu dinamai Abdul Munit yang berjasa bagi masyarakat sejak zaman Hindia Belanda, Jepang hingga Indonesia merdeka.

"Beliau ini kami sebut mantri kesehatan tiga zaman. Sejak Hindia Belanda, Jepang, dan Indonesia merdeka," ujarnya.

Untuk itu, ia minta, pemerintah setempat mempertimbangkan nama beliau sebagai nama RSUD setempat.

Jejak rekam Abdul Munit ini, katanya, sekolah keperawatan di "Central Burgenlijke Zieken Inrichting" (CBZ) di Batavia, yang kini menjadi rumah sakit Cipto Mangunkusimo (RSCM).

Setelah itu, katanya, Abdul Munit bekerja di rumah sakit Anggut Kota Bengkulu. Selepas dari sana beliau menjadi mantri di Mukomuko.

Saat pulang ke Mukomuko, katanya, daerah itu masih dalam  masa penjajahan Hindia Belanda yang dipimpin seorang "Controleur" berkebangsaan Belanda.

"Saat itu dia bekerja di Dinas Kesehatan Rakyat Hindia Belanda dengan imbalan gaji sebesar 60 gulden," ujarnya.

Saat Mukomuko diduduki Jepang tahun 1942, Munit dipekerjakan pula sebagai tenaga kesehatan. Dan terakhir saat Indonesia merdeka tahun 1945.    

"Munit ini menjadi mantri kesehatan tiga zaman sejak penjajahan Hindia Belanda hingga Indonesia merdeka," ujarnya.     

Bupati Mukomuko Ichwan Yunus sebelumnya berjanji memberi hadiah bagi warganya yang menyumbangkan nama terbaik untuk RSUD setempat.

"Tidak perlu kami sebutkan hadiahnya, yang penting warga sama-sama mau memberikan sumbangan nama terbaik untuk RSUD," ujarnya.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015