Depok, (Antara) - Kanker Leher Rahim (serviks) merupakan kanker terbanyak di Indonesia, setiap dua jam ada tiga wanita terdiagnosa kanker tersebut dan setiap jam ada satu wanita meninggal akibat keganasan kanker serviks.

           Dokter Rumah Sakit Permata Cibubur, dr Asdineri Ruslim, SpOG di Depok, Sabtu, mengatakan, untuk Indonesia data yang tercatat ditemukan empat puluh kasus baru kanker serviks didiagnosa setiap hari, serta 20 perempuan meninggal karena kanker serviks setiap hari.

           Hal itu dikemukakan Asdineri dalam seminar yang "Kesehatan Reproduksi Wanita, Pencegahan dan Deteksi Dini Kanker Serviks".

           Ia mengatakan, Kanker Serviks disebabkan Virus bernama Human Papiloma Virus (HPV). Tanda dan gejalanya terbagi dua untuk stadium awal tanpa gejala dan untuk stadium lanjut terjadinya perdarahan saat hubungan suami istri, keputihan yang berbau dan nyeri perut bawah.

           "Di tahap awal tidak bergejala jadi wanita dapat saja terkena kanker serviks tanpa diketahuinya," katanya.

          Asdineri menilai, masyarakat masih awam dan mereka banyak ingin tahu tentang seluk beluk penyakit yang satu ini. Pencegahan yang dapat dilakukan secara umum untuk penyakit kanker serviks adalah dengan pencegahan primer melalui edukasi dan vaksinasi serta pencegahan sekunder yaitu skrining lesi prakanker melalui papsmear, IVA (Inveksi Visualisasi Asetat)  atau kolposkopi.  
     Sementara itu dokter Rumah Sakit Permata Cibubur lainnya dr Fredrico Patria, SpOG menyatakan, memang belum ada pengobatan untuk infeksi HPV (Human Papilloma Virus), namun kulit dan pertumbuhan sel abnormal yang diakibatkan virus HPV dapat ditangani secara efektif.

          Untuk itu, lanjutnya, mencegah lebih baik dari pada mengobati, karena itu penting untuk mengetahui apa yang dapat kita lakukan untuk mencegah infeksi HPV. Pencegahan harus diperhatikan sejak dini.

          Vaksinasi dapat dilakukan mulai usia 9 tahun, dapat memberikan perlindungan pula untuk penyakit kutil kelamin dan kanker vulva/vagina, pemberian sebanyak 3 x yakni bulan 0, 2, dan ke 6, vaksin aman diberikan untuk ibu menyusui, tidak memerlukan pemeriksaan pendahuluan (Pap test/HPV/Test).

          Dokter berkacamata ini juga menyebutkan bahwa separuh wanita yang didiagnosa menderita kanker serviks, berusia diantara 35-55 tahun. Beliau juga menyatakan bahwa 3 dari 4 kasus infeksi baru HPV terjadi pada perempuan muda berusia 15-24 tahun. Perlindungan awal akan lebih efektif.

         Lebih ideal bila dilakukan pada anak perempuan sebelum mereka aktif secara seksual dan sebelum resiko terinfeksi HPV nya semakin meningkat. Rumah Sakit Permata Cibubur selalu memberikan dukungan dan perhatian bagi masyarakat .

         Menurut data Globocan 2002 di seluruh dunia 493.243 didiagnosa terkena kanker serviks setiap tahun.

    Sementara itu di seluruh dunia ada 273.505 perempuan meninggal karena kanker serviks setiap tahun.

        Juga lebih dari 700 perempuan meninggal setiap hari karena kanker serviks, 80 persen kasus dan kematian terjadi di negara-negara berkembang.

        Masih menurut data yang dikumpulkan oleh Globocan di tahun 2002 bahwa kanker serviks merupakan kanker penyebab utama kematian untuk kalangan perempuan di negara berkembang (13,5 persen). ***4***

Pewarta: Oleh Feru Lantara

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015