Mukomuko (Antara) - Ketua Panitia Ujian Nasional Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Suryono menegaskan hasil UN 2015 bukan penentu kelulusan siswa, tetapi sebagai pedoman peserta ujian untuk ke perguruan tinggi.

"Saya sudah sampaikan jangan percaya dengan kunci jawaban palsu. Lagi pula hasil Ujian Nasional (UN) sekarang ini bukan penentu kelulusan peserta ujian," katanya, di Mukomuko, Sabtu.

Suryono yang juga Kabid Pendidikan Sekolah Dasar di instansi itu mengatakan, bahwa hasil UN sekarang ini untuk pedoman bagi setiap peserta UN melanjutkan perguruan tinggi negeri.

Hasil UN tersebut, katanya, untuk mengukur kemampuan setiap peserta ujian yang ingin melanjutkan perguruan tinggi negeri bergengsi di Indonesia.

"Ada nilai tertentu yang harus dicapai oleh peserta ujian agar dapat diterima di perguruan tinggi negeri," ujarnya.

Pihaknya juga telah menyosialisasikan ke sekolah dan orang tua siswa agar jangan percaya dengan kunci jawaban UN palsu tersebut.

Lebih baik, sarannya, peserta UN itu percaya diri dengan kemampuan yang dimilikinya.

"Penjual kunci jawaban UN palsu itu hanya orang yang mencari keuntungan," ujarnya lagi.

Sementara sejumlah orang tua siswa SMA di Kelurahan Pasar Mukomuko diminta uang oleh anaknya sebesar Rp50.000 untuk dikumpulkan membeli kunci jawaban seharga Rp9 juta.

"Orang tuanya sempat menolak tetapi tetap memberikan karena anaknya memaksa," kata Lidia, warga Kelurahan Pasar Mukomuko.***4***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015