Bengkulu (Antara-IPKB) - Bhakti sosial pada aplikasi lapangan penataran keliling program Kependudukan, KB dan Pembangunan Keluarga (KKBPK) bagi Bintara Pembina Desa (Babinsa) di Provinsi Bengkulu layani ratusan akseptor metode kontrasepsi jangka panjang (MKJP).

Praktik lapangan pada penataran yang berlangsung selama Maret hingga awal April 2015 di sejumlah wilayah Kodim jajaran Korem 041 Garuda Emas Bengkulu digelar di lima kabupaten. Dan telah memberikan pelayanan KB dan Kesehatan dasar terhadap masyarakat tahapan keluarga pra-sejahtera dan sejahtera I.

Demikian itu disampaikan Kepala Bidang Advokasi dan Penggerakan Informasi (ADPIN) Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Bengkulu Edi Sofyan kepada wartawan melalui seluler di Manna Bengkulu Selatan, Jumat 10/4.

Bhaksos tarling Babinsa di lima kabupaten itu melayani peserta MKJP sebanyak 331 akseptor. Di Kabupaten Bengkulu Selatan 145 akseptor, Bengkulu Utara 43 peserta, Rejanglebong 39 akseptor, Seluma sebanyak 59 peserta dan Kota Bengkulu mencapai 45.

Ia menyebutkan, kontrasepsi jangka panjang yang digunakan peserta sebanyak itu dengan berbagai metode yakni intera uterine device (IUD), implant, medis operatif pria (MOP) dan medis operatif wanita (MOW).

Kian diminatinya metode jangka panjang di kalangan masyarakat itu menunjukkan makin tumbuhnya kesadaran pasangan usia subur di daerah itu terhadap program KB dan kesehatan reproduksi.

Metode jangka panjang, sebut Edi, akan lebih baik digunakan bagi pasangn muda dan masyarakat diwilayah perdesaan dan terpencil. Sehingga mengatasi kegagalan dan disparitas serta menekan unmet need.(rs) 

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015