Bengkulu (Antara) - Setiap dua menit di dunia seorang penderita kanker serviks atau leher rahim meninggal dan setiap jam seorang penderita serviks meninggal di Indonesia sehingga pencegahan dengan cara deteksi dini sangat penting, kata Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu, Amin Kurnia.

"Ada 500 ribu orang yang terkena kanker serviks di dunia setiap tahun dan 50 persen meninggal dunia," kata Amin saat sosialisasi gerakan pencegahan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara di Bengkulu, Selasa.

Ia mengatakan kanker serviks menjadi salah satu dari 10 penyakit paling mematikan di Indonesia.

Provinsi Bengkulu kata dia masuk dalam lima besar daerah dengan jumlah penderita kanker serviks terbanyak.

"Karena itu deteksi dini sebagai upaya pencegahan kanker serviks harus dipercepat dan disosialisasikan," ujar dia.

Sosialisasi pencegahan deteksi dini kanker leher rahim dan payudara yang digelar Pengurus PKK Provinsi Bengkulu bekerjasama dengan Dinas Kesehatan dan BPJS Kesehatan menurutnya salah satu langkah konkret untuk pencegahan penyakit itu.

Ahli kandungan Julianty Kusuma mengatakan deteksi dini akan mempermudah penyembuhan kanker serviks dan biayanya juga lebih murah.

"Pada umumnya perempuan malu untuk memeriksa karena alat genital harus diperiksa orang lain," katanya.

Selain itu, rendahnya kesadaran untuk pemeriksaan dini terhadap kanker serviks karena ketidaktahuan para perempuan tentang bahaya penyakit itu dan cara pemeriksaan dini.

Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Cabang Bengkulu Syaiful mengatakan ada puluhan Puskesmas di Provinsi Bengkulu yang sudah melayani papsmear dan Inveksi Visual Asetat (IVA) untuk deteksi dini kanker serviks yang digratiskan bagi peserta BPJS.

"Semua layanan ini gratis bagi pengguna BPJS dengan syarat adalah mereka yang sudah menikah," katanya.

Ia mengatakan bagi penderita kanker serviks yang sudah masuk stadium lanjut juga dapat diobati dengan fasilitas BPJS.***4***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015