Bengkulu (Antara) - Pemerintah Selandia Baru mendukung program pengurangan risiko bencana di wilayah Provinsi Bengkulu dengan mengalokasikan anggaran sebesar 7 juta dolar AS untuk mendanai sejumlah program di daerah ini.

"Pemerintah Selandia Baru melalui organisasi GNF yang bergerak di bidang riset dan ilmu pengetahuan membantu pengurangan risiko di Bengkulu," kata Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Bengkulu Husni Mahyudin di Bengkulu, Kamis.

Saat menyampaikan rencana program ke Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu, Husni mengatakan bahwa program ini dilaksanakan di Kota Bengkulu dan Kabupaten Seluma.

Kerja sama itu kata dia sudah diawali dengan penandatanganan nota kesepahaman atau "Memorandum of Undrestanding" (MoU) antara BPBD Bengkulu dengan Universitas Gajah Mada, Universitas Bengkulu dan perwakilan negara Selandia Baru, beberapa waktu lalu.

"Program ini akan berlangsung selama tiga tahun untuk kesiapsiagaan menghadapi bencana dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia," ucapnya.

Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Bengkulu Parial mengapresiasi kerja sama tersebut mengingat Bengkulu merupakan daerah rawan bencana, terutama gempa bumi dan tsunami.

"Dalam peta nasional Bengkulu masuk dalam zona rawan bencana, terutama gempa bumi dan tsunami jadi kerja sama ini perlu didukung," tuturnya.

Ia juga mengapresiasi keterlibatan dua lembaga perguruan tinggi yakni UGM dan Universitas Bengkulu dalam program tersebut dengan harapan terjadi distribusi ilmu pengurangan risiko bencana kepada masyarakat.

Parial mengatakan dalam APBD 2015 pemerintah daerah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp10 miliar untuk BPBD Provinsi Bengkulu.

Sementara perwakilan Selandia Baru Philglassley mengatakan pemilihan Provinsi Bengkulu karena daerah ini memiliki banyak ancaman bencana yaitu gempa, tsunami, longsor dan banjir.

"Kami membantu pengurangan risiko bencana sambil berharap daerah ini tidak akan terkena bencana," tukasnya.

Ia menambahkan bahwa program pengurangan risiko bencana di Bengkulu juga atas rekomendasi Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB).

Sejumlah program yang akan dilaksanakan antara lain menyusun rencana aksi pengurangan risiko bencana, meningkatkan pengetahuan masyarakat, berbagi ilmu tentang bangunan dan perencanaan ruang serta mengembangkan sistem peringatan dini.

Kegiatan ini tambah dia dilaksanakan di 10 kabupaten di seluruh Indonesia dengan alokasi dana 7 juta dolar AS dan dua wilayah kerja ada di Provinsi Bengkulu.***4***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015