PT Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel bersama Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Tebo, Provinsi Jambi, melakukan  inspeksi mendadak LPG 3 kilogram ke rumah makan dan hotel untuk memastikan LPG subsidi tepat sasaran untuk masyarakat miskin dan UMKM.

Sales Area Manager Retail Jambi, Bima Kusuma Aji di Jambi, Kamis, mengatakan hasil sidak tersebut menunjukkan, masih terdapat rumah makan yang menggunakan LPG 3 kg dengan rata-rata total pemakaian 10 tabung per bulan.

Bima menegaskan bahwa penggunaan LPG bersubsidi yang tidak tepat sasaran dapat menguras kuota yang disediakan untuk kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro di Kabupaten Tebo.

Setelah dilakukan sidak, rumah makan tersebut bersedia mengganti atau beralih menggunakan LPG non subsidi, yakni Bright Gas 5,5 Kg. Sebanyak 24 tabung LPG 3 kg yang trade in menjadi Bright Gas 5,5 Kg.

"Langkah baik pemilik rumah makan untuk beralih ke LPG non subsidi ini dapat menjadi contoh bagi pemilik usaha lainnya dalam mendukung program pemerintah," katanya.

Pertamina mengimbau pelaku usaha menengah atas serta masyarakat yang tergolong mampu untuk menggunakan LPG non subsidi Bright Gas 5,5 kilogram dan 12 kilogram agar pendistribusian LPG subsidi lebih tepat sasaran.

Area Manager Communication, Relation & CSR Sumbagsel Tjahyo Nikho Indrawan mengatakan Pertamina bersama pemerintah daerah dan jajaran aparat keamanan berupaya secara maksimal untuk mengawasi distribusi LPG 3 kg bersubsidi tersebut.

"Kami juga mengajak masyarakat untuk bersama mengawasi pendistribusian LPG bersubsidi agar distribusi LPG bersubsidi tersebut digunakan oleh masyarakat yang berhak," kata Nicko.
 

Pewarta: Tuyani

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023