Bengkulu (Antara) - Daya tumbuh transplantasi atau pencangkokan terumbu karang di perairan Pulau Tikus, Bengkulu mencapai 70 persen sehingga metode ini dianggap cukup efektif merehabilitasi ekosistem terumbu karang di perairan itu.

"Cukup efektif untuk upaya merehabilitasi terumbu karang Pulau Tikus yang kerusakannya mencapai 40 persen," kata Koodinator Rafflesia Bengkulu Diving Club (RBDC), Edy Saputra di Bengkulu, Kamis.

Komunitas penyelam yang mendampingi berbagai lembaga melakukan transplantasi terumbu karang di Pulau Tikus sejak 2013 menyebutkan bahwa pertumbuhan terumbu karang itu cukup baik.

Hasil transplantasi yang dilakukan pada 2013 dan 2014 menurutnya sudah dapat dilihat langsung di bawah laut sekitar Pulau Tikus.

"Saat transplantasi terumbu karang untuk kegiatan aksi Hari Bumi 2015 kami menyempatkan memantau pertumbuhan transplantasi sebelumnya, hasilnya cukup memuaskan," kata Edy.

Edy dan tiga penyelam dari RBDC lainnya menjadi andalan Forum Pemuda Peduli Bengkulu (FPBB) yang melakukan transplantasi terumbu karang di perairan Pulau Tikus saat peringatan Hari Bumi 2015 pada Rabu (22/4).

Sebanyak enam rak yang masih-masing berisikan 16 substrat yang menjadi media transplantasi terumbu karang ditenggelamkan di perairan Pulau Tikus, sebagai upaya rehabilitasi ekosistem terumbu karang di wilayah itu.

Sekretaris Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Bengkulu Romi Faislah yang turut dalam aksi konservasi itu mengatakan penyelamatan terumbu karang Pulau Tikus harus terus dilakukan.

"Selain upaya rehabilitasi, kami juga mengajak nelayan untuk turut menjaga kelestarian terumbu karang Pulau Tikus," ucapnya.

Romi mengatakan kerusakan terumbu karang di perairan itu akibat pemakaian alat tangkap yang tidak ramah lingkungan, terutama oleh nelayan dari luar Bengkulu.

Sebab, para nelayan di Kota Bengkulu menurut dia sebagian besar merupakan nelayan tradisional pemilik kapal-kapal kecil dengan alat tangkap yang terbatas. ***1***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015