Konferensi Internasional Kesehatan Ketiga atau Bengkulu International Conference on Health (B-Icon) 2023 mendorong perbaikan sistem kesehatan untuk pelayanan bagi masyarakat yang kurang beruntung.

Dalam siaran pers yang diterima di Bengkulu, Rabu, Konferensi B-Icon berlangsung pada 12-13 September 2023. Terdapat 75 praktisi dengan beragam keahlian membahas sejumlah solusi dari persoalan-persoalan kesehatan.

"B-Icon 2023 diharapkan mampu menjadi wahana untuk pertukaran informasi dan ilmu pengetahuan antar praktisi, akademisi, dan para ahli," kata Direktur Poltekkes Kemenkes Bengkulu Eliana. 

Ia mengatakan dalam sistem kesehatan perlu memenuhi permintaan perawatan yang terus meningkat, terutama bagi masyarakat yang kurang beruntung. 

Eliana mencontohkan dalam sistem kesehatan saat ini terjadi kerumunan di fasilitas kesehatan, waktu tunggu untuk pelayanan kesehatan di fasilitas kesehatan, dan kekurangan tenaga medis di beberapa daerah.

Hal tersebut, kata dia, memerlukan sejumlah solusi. Terlebih saat ini biaya perawatan kesehatan terus meningkat. Tantangan itu belum termasuk kenaikan biaya perawatan medis membawa beban finansial bagi banyak individu, terutama orang tua yang sering membutuhkan perawatan medis lebih sering dan rumit.

Efisiensi dan efektivitas dalam pelayanan tetap menjadi tantangan penting yang memerlukan jalan keluar, kata dia.

Selain itu, kata dia, kemajuan teknologi yang cepat dan inovasi memiliki potensi untuk mengubah cara kita memberikan dan mengakses layanan kesehatan.

Inovasi seperti kesehatan digital, telemedicine, pengobatan personal, dan solusi kesehatan di pasar-pasar yang sedang berkembang dapat merevolusi akses dan pengiriman layanan kesehatan.

Kegiatan B-Icon sendiri dihadiri sejumlah figur penting di antaranya Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono, Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah

Dalam sesi pleno, enam pakar dari berbagai negara mempresentasikan topik terkini terkait tema konferensi. Mereka adalah Prof. Melvin D. Miranda dari Filipina, Prof. Yang Chia Shih (Taiwan) dan Prof. Zainooriah Dato' Hj. Zakaria (Malaysia).

Sementara dari Indonesia terdapat Prof. Henny Suzana, Prof. Dewi Nur Aisyah dan Lisma Ningsih.

Pewarta: Siaran Pers

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023