Surabaya (Antara) - Dewan Pimpinan Pusat Partai Demokrat mempersilakan kader-kader internal bersaing melawan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sebagai calon ketua umum dalam Kongres III di Surabaya, 11-13 Mei 2015.

"Tentu bersaingnya secara sehat dan dipersilakan bagi kader yang memenuhi persyaratan sebagai calon ketua umum," ujar Wakil Ketua DPP Partai Demokrat Soekarwo kepada wartawan di Surabaya, Minggu.

Menurut dia, semua kader memiliki hak sama asalkan memiliki persyaratan maju, seperti memiliki kartu anggota, komitmen membesarkan partai, memiliki kredibilitas dan kepemimpinan, serta mendapat dukungan minimal 30 persen suara peserta kongres.

"Poin terakhir menjadi yang paling penting karena setiap calon harus memiliki minimal 30 persen suara dukungan. Kalau tak memenuhi berarti tidak bisa maju," kata politisi yang juga menjabat Gubernur Jatim tersebut.

Pada kongres di Hotel Shangri-La Surabaya nantinya, kata dia, total suara mencapai 581 suara yang akan mengantar kader terbaiknya menjadi orang nomor satu di partai yang pernah mengantar SBY sebagai Presiden RI selama dua periode itu.

Menurut Pakde Karwo, sapaan akrabnya, sampai saat ini suara DPC di kabupaten/kota hingga DPD di provinsi mayoritas kembali meminta dan mempercayai SBY kembali memimpin.

Namun menjelang kongres, salah seorang petinggi partai yaitu Marzuki Alie terang-terangan siap menghadapi SBY sebagai calon ketua umum periode 2015-2020.

"Sekali lagi, siapapun yang mau maju silakan, asalkan memiliki syarat sesuai peraturan. Yang jelas, tidak ada rumusan calon tunggal, tapi kalau tinggal satu calon maka itulah aspirasi," kata Soekarwo yang juga Ketua DPD Partai Demokrat Jatim tersebut.

Sementara itu, pihaknya juga membantah dukungan terhadap SBY pada kongres mendatang merupakan rekyasa, tetapi murni dukungan dari arus bawah.

Menurut dia, sejak awal pertemuan dengan DPC dan DPD di Surabaya beberapa waktu lalu, semuanya sudah meminta atas kesadaran sendiri agar SBY maju lagi.

Salah satu pertimbangan, kata dia, yakni faktor eksternal, yang mana SBY sudah tidak memiliki ambisi lagi untuk apapun, apakah sebagai presiden atau mengejar jabatan lain.

"Intinya, kami memerlukan kader berkualitas dan tidak memiliki ambisi apapun, sehingga bisa konsentrasi mengurus partai," katanya. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015