Bengkulu (Antara) - Kelompok masyarakat di Desa Harapan Makmur Kecamatan Pondok Kubang Kabupaten Bengkulu Tengah mengembangkan kerajinan berbahan pelepah pisang menjadi berbagai komoditas, mulai dari tas hingga sepatu.

"Permintaan lumayan tinggi, sehingga kami mengembangkan jenis produk, termasuk sepatu," kata Suminah, Ketua Kelompok Perajin Sentral Industri Kerajinan Pelepah Pisang, saat mengikuti pameran di Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) di Bengkulu, Senin.

Ia mengatakan industri kerajinan tersebut melibatkan ibu rumah tangga di desa itu sebanyak 50 orang. Para perajin sebelumnya telah dilatih dengan mendatangkan pelatih dari luar daerah.

Untuk bahan baku tambah dia, serat pelepah pisang dibeli dari masyarakat desa tersebut, berupa pelepah pisang yang sudah tua dan diolah sedemikian rupa.

"Untuk serat pelepah pisang yang siap diolah menjadi bahan tas dibeli Rp25 ribu per kilogram," tambah dia.

Suminah mengatakan bahan baku sangat melimpah di daerah itu. Untuk satu batang pisang dapat dijadikan bahan baku 20 pasang sepatu.

Khusus untuk pembuatan sepatu tambah dia, sebagian bahan didatangkan dari luar kota, sebab di Provinsi Bengkulu belum ada dalaman dan mesin pembuat sepatu.

Untuk pemasaran kata Suminah, mereka masih menjual produknya skala lokal dan diikutsertakan dalam berbagai pameran di luar kota.

"Kami juga memanfaatkan jaringan pribadi untuk mengikutsertakan produk pada pameran di luar negeri," ucapnya.

Harga produk yang ditawarkan cukup bervariasi mulai dari Rp50 ribu hingga Rp350 ribu. Selain tas dan sepatu, ada juga produk topi dan tempat tisu.***1***

Pewarta: Oleh Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015