Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berkomitmen mendukung penuh upaya pemadaman dengan water bombing atau gempuran bom air untuk membantu proses pemadaman kebakaran timbunan sampah TPA Putri Cempo di Solo, Jawa Tengah.
"Kami (BNPB) sudah mendapat permintaan dari Jawa Tengah, khususnya Kota Surakarta, untuk membantu pemadaman udara atau water bombing bagi kebakaran TPA Putri Cempo. Tentunya kami akan mendukung apapun itu yang berkaitan dengan penanganan karhutla atau peristiwa lain di Indonesia," ujar Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Fajar Setyawan, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Fajar mengatakan pada musim kemarau ini sangat rawan terjadi kebakaran lahan, hutan, maupun sampah, seperti yang sebelumnya terjadi di TPA Sarimukti dan yang ada di Cirebon beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Fajar juga mengimbau seluruh stakeholder untuk terus waspada dengan faktor-faktor lain pemicu terjadinya karhutla dan sejenisnya, mengingat musim kemarau pada tahun ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa waktu ke depan.
Upaya seperti monitoring dan patroli rutin, lanjutnya, di wilayah rawan kebakaran menjadi penting. Di samping itu Fajar juga mengajak seluruh unsur yang terlibat agar terus berkoordinasi dalam upaya pengendalian dan percepatan penanganan darurat bencana di Tanah Air.
"Koordinasi antar lembaga, stakeholder ini harus terus kita jaga, sehingga pengendalian dan penanganan darurat bencana dapat kita lakukan semaksimal mungkin," ujar Fajar.
Permohonan pemadaman dengan guguran bom air datang dari pihak Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana terkait dukungan water bombing untuk membantu proses pemadaman kebakaran timbunan sampah TPA Putri Cempo yang terjadi sejak Sabtu (16/9).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Kami (BNPB) sudah mendapat permintaan dari Jawa Tengah, khususnya Kota Surakarta, untuk membantu pemadaman udara atau water bombing bagi kebakaran TPA Putri Cempo. Tentunya kami akan mendukung apapun itu yang berkaitan dengan penanganan karhutla atau peristiwa lain di Indonesia," ujar Deputi Bidang Penanganan Darurat BNPB, Fajar Setyawan, dalam keterangannya di Jakarta, Senin.
Fajar mengatakan pada musim kemarau ini sangat rawan terjadi kebakaran lahan, hutan, maupun sampah, seperti yang sebelumnya terjadi di TPA Sarimukti dan yang ada di Cirebon beberapa waktu lalu.
Lebih lanjut Fajar juga mengimbau seluruh stakeholder untuk terus waspada dengan faktor-faktor lain pemicu terjadinya karhutla dan sejenisnya, mengingat musim kemarau pada tahun ini diperkirakan masih akan berlanjut hingga beberapa waktu ke depan.
Upaya seperti monitoring dan patroli rutin, lanjutnya, di wilayah rawan kebakaran menjadi penting. Di samping itu Fajar juga mengajak seluruh unsur yang terlibat agar terus berkoordinasi dalam upaya pengendalian dan percepatan penanganan darurat bencana di Tanah Air.
"Koordinasi antar lembaga, stakeholder ini harus terus kita jaga, sehingga pengendalian dan penanganan darurat bencana dapat kita lakukan semaksimal mungkin," ujar Fajar.
Permohonan pemadaman dengan guguran bom air datang dari pihak Penjabat Gubernur Jawa Tengah Nana Sudjana terkait dukungan water bombing untuk membantu proses pemadaman kebakaran timbunan sampah TPA Putri Cempo yang terjadi sejak Sabtu (16/9).
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023