Presiden Joko Widodo (Jokowi) angkat bicara mengenai fenomena bisnis e-commerce TikTok Shop. Presiden menilai seharusnya TikTok tidak merambah ekonomi media.

"Itu berefek pada UMKM, pada produksi di usaha kecil, usaha mikro dan juga pada pasar. Pada pasar, di beberapa pasar sudah mulai anjlok menurun karena serbuan...mestinya ini kan dia itu sosial media, bukan ekonomi media," kata Presiden Jokowi usai meninjau jalan di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Sabtu, 23 September 2023.

Kepala Negara menyebut Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan telah menyiapkan aturan untuk mengendalikan niaga elektronik berbasis media sosial. Presiden meminta masyarakat menunggu pengesahan regulasi ini di Kementerian Perdagangan.
 
Ilustrasi (Istimewa)


Hubungan benci-cinta dengan TikTok Shop tidak hanya muncul di Indonesia. Di Amerika Serikat (AS) dan Inggris keberadaan TikTok Shop dianggap menantang e-commerce yang sudah ada sebelumnya.

Di Inggris misalnya, dilaporkan Financial Times, perusahaan induk TikTok, ByteDance menguji aplikasi Trendy Beat. Aplikasi ini menawarkan produk melalui platform media sosial TikTok.

Baca juga: Jokowi sebut dampak TikTok Shop buat UMKM hingga pasar anjlok
Baca juga: Menteri Koperasi tidak bisa tutup TikTok Shop

E-commerce asal Paman Sam, Amazon juga terancam dengan keberadaan TikTok Shop. Di AS TikTok Shop bahkan akan menancapkan genderang perang belanja saat liburan musim dingin dimulai. Rencananya TikTok akan memberi diskon besar-besaran saat Black Friday pada 23 November dan Cyber Monday pada 28 hingga 30 November.

Selain memberi diskon, aplikasi yang dikenal sebagai Douyin ini membuat aturan ketat mengenai tautan dari luar platform mereka. TikTok membuat batasan terhadap tautan suatu produk dari luar platform agar influencer menjual produknya melalui platform yang sudah disediakan.
 
Ketua Bawaslu Rahmat Bagja (kiri) bersama Head of Public Policy & Government Relations TikTok Indonesia Firry Wahid (kanan) menandatangani kerja sama Bidang Pengawasan dan Penanganan Konten Disinformasi dalam Penyelenggaraan Pemilu di Kantor Bawaslu, Jakarta, Senin (18/9/2023). ANTARA FOTO/Reno Esnir/rwa. (ANTARA FOTO/RENO ESNIR)


Saat ini di Indonesia, TikTok memiliki lebih dari 277,5 juta pengguna dan influencer. Mereka bisa secara aktif menjual produk melalui video streaming secara langsung.

Meski terdengar memudahkan proses berjualan (dari produsen ke konsumen) proses jualan di TikTok Shop justru dikhawatirkan memunculkan "predatory pricing" atau membunuh harga pasar. Hal ini terlihat di toko-toko yang berada di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat. 

Baca juga: KPAI: Seleb TikTok Luluk Sofiatul Jannah langgar UU Perlindungan Anak
Baca juga: Penjualan laris lewat TikTok, simak 5 cara mudah berikut

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki dalam sidaknya ke Pasar Tanah Abang mengatakan bahwa terdapat penurunan omset yang dialami pedagang-pedagang di pasar terbesar di Asia Tenggara itu akibat kalah bersaing dengan produk asal luar negeri yang dijual murah melalui platform online.

“Tadi kami berdiskusi apakah mereka karena tidak bertransformasi dari jualan di pasar ke online. Ternyata mereka juga sudah melakukan transformasi. Mereka sudah jualan di online tapi mereka tidak bisa bersaing,” kata MenKopUKM Teten seusai sidak di Pasar Tanah Abang Blok A.

TikTok dikabarkan berharap dapat menjual produk senilai 20 miliar dollar AS (sekitar Rp307 triliun) tahun ini di seluruh dunia, dan liburan akan menjadi bagian besar dari pencapaian itu.

Pewarta: Maulana Kautsar

Editor : Anom Prihantoro


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023