Mukomuko (ANTARA Bengkulu) - Sebanyak 172 penderita katarak dan tiga penderita pterigium di Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menjalani operasi gratis yang diselenggarakan Komisi Daerah Lanjut Usia bekerja sama dengan Perhimpunan Ahli Dokter Mata Indonesia.

"Sebesar 80 persen biaya operasi dan transportasi dari Komda Lanjut Usia, sisanya dari beberapa sponsor," kata Ketua Tim Penggerak Pembinaan Kesejahteraan Keluarga Kabupaten Mukomuko Rosna Ichwan Yunus di Mukomuko, Jumat.

Ketua Komda Lanjut Usia (Lansia) berjanji, jika masih ada dana untuk kegiatan operasi gratis tahun berikutnya, kegiatan serupa tetap dilaksanakan.

"Doakan saja tahun berikutnya dana untuk operasi gratis bagi penderita katarak dan pterigium masih tersedia sehingga kegiatan sosial itu masih bisa dilakukan," ujarnya.

Dalam kesempatan yang sama, Bupati Mukomuko Ichwan Yunus berharap, kegiatan operasi gratis katarak dan pterigium bagi warga di daerah itu bisa dilaksanakan setiap tahun sehingga penderita kebutaan bisa diatasi.

"Kalau perlu tiap tahun kami lakukan agar dari hari ke hari jumlah penderita katarak dan pterigium berkurang," ujarnya menambahkan.

Lebih lanjut dia menerangkan, pemerintah setempat bersama dengan Komda Lansia merasa terpanggil untuk membantu warga terutama yang menderita katarak mengingat masih banyak yang ekonominya belum mampu.

Bupati mengapresiasi para sponsor yang bersedia membantu terselenggaranya kegiatan operasi gratis tersebut terutama kepada Perhimpunan Ahli Dokter Mata Indonesia (Pertami) untuk wilayah Sumatera Bagian Selatan (sumbagsel).

Selanjutnya, ia berharap, setelah satu minggu operasi tersebut, pihak Pertami menyediakan dokternya agar bisa membantu penderita yang mengalami keluhan setelah menjalani operasi.

"Soal itu akan kami koordinasikan lagi dan itu tugas Dinas Kesehatan, mengingat berdasarkan keterangan pihak Pertami tingkat keberhasilan itu 95 persen tetapi perlu juga disiapkan dokter ahli mata guna membantu bila penderita yang ingin berkonsultasi," ujarnya.(adv/fto)

Pewarta:

Editor : Ferri Aryanto


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012