Rejanglebong (Antara) - Seorang petani kopi asal Kecamatan Curup Selatan Kabupaten Rejanglebong di Provinsi Bengkulu nyaris tewas ditusuk kawanan perampok yang menyatroni pondoknya, Rabu, sekitar pukul 00.45 WIB.

Petani kopi itu, Ramzi (45), warga Desa Teladan Kecamatan Curup Selatan, akibat kejadian itu harus menjalani perawatan intensif di RSUD Curup.

Dia mengalami luka tusuk di bagian paha karena benda tajam sejenis tombak.

Korban kehilangan biji kopi kering seberat 50 kg atau senilai Rp1 juta.

Menurut keterangan Ramzi, saat ditemui di RSUD Curup, dia menjadi korban perampokan saat menginap di kebun kopinya Desa Turan Baru Kecamatan Curup Selatan.

Aksi perampokan itu terjadi setelah dirinya terbangun dari tidur lantaran ingin buang air kecil, saat akan masuk ke pondok langsung diikuti kawanan perampok yang diperkirakan lebih dari satu orang, dengan mendobrak pintu pondoknya.  

"Saya sekuat tenaga menahan pintu agar mereka tidak bisa masuk, kemudian mereka menusukkan tombak ke arah dinding tempat saya berdiri secara berulangkali sehingga mengenai beberapa bagian kaki dan paha. Saya takut, kemudian langsung terjun dari pintu belakang pondok dan lari ke rumah di dekat kebun," kata Ramzi, sambil menunjukkan luka bekas tusukan senjata tajam.

Korban kemudian ditolong warga Desa Turan Baru, dan dilarikan ke rumah sakit untuk menjalani pengobatan karena mengalami luka serius dan mengeluarkan darah cukup banyak.

Sejauh ini, dia belum bisa memastikan barang-barang apa saja yang hilang di pondoknya di kebun itu, karena masih menjalani rawat inap.     

Dia mengaku selama ini setiap musim panen kopi selalu bermalam di kebun untuk menjaga hasil panen.

Setelah hasil panen terkumpul, selanjutnya dibawa ke rumahnya untuk dijemur dan dijual ke tauke kopi di Kota Curup.

Kapolres Rejanglebong AKBP Dirmanto saat dikonfirmasi kasus itu, membenarkan pihaknya sudah menerima laporan dari korban, dan saat ini tengah melakukan penyelidikan peristiwa perampokan petani kopi di kawasan Desa Turan Baru tersebut.

"Saat ini sudah ada petugas yang melakukan penyelidikan, karena tidak menutup kemungkinan kasus perampokan ini juga diiringi motif lainnya. Namun kami belum dapat memastikannya karena masih diselidiki petugas," ujarnya lagi.***2***

Pewarta: Oleh Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015