Rejanglebong (Antara) - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, Wahono menyebutkan Taman Wisata Alam Bukit Kaba di daerah itu cocok sebagai tempat pengembangan ekowisata.

"Potensi pariwisata Bukit Kaba jika dikembangkan sangat menjanjikan", kata ketua Komisi II DPRD Rejanglebong, Wahono, di Rejanglebong, Kamis.

Pengunjung selain dapat menikmati keindahan alam pegunungan juga bisa berbelanja aneka sayuran yang membentang luas di kaki Bukit Kaba.

Lokasi ini bisa dijadikan ekowisata yang potensial, tambahnya.

Model pengembangan ekowisata di daerah tersebut, kata dia, adalah pelibatan masyarakat di sekitar lokasi wisata melalui pembinaan serta pemberian modal. Kalangan petani di kawasan kaki bukit ini, bisa mengembangkan aneka tanaman sayuran maupun buah-buahan.

Pengembangan ekowisata ini selain akan memberikan pendapatan bagi daerah dalam bentuk PAD, tambah dia, juga akan menjadikan lahan mata pencaharian masyarakat dengan menawarkan langsung tanaman mereka kepada pengunjung.

"Pengunjung bisa membeli sayuran atau buah-buahan dengan memetik di kebunnya secara langsung. Cara ini akan menaikkan nilai jual sayuran atau buah-buahan yang dihasilkan warga. Model pariwisata ini sudah banyak dilakukan pada sejumlah lokasi wisata di Jawa, kalau ini diterapkan saya yakin pengunjungnya akan banyak," ujarnya.

Selama ini TWA gunung api Bukit Kaba, kata dia, hanya mengandalkan pemandangan alam semata dan belum ada terobosan pendirian pusat perbelanjaan souvenir, sayur-sayuran atau buah-buahan yang dibangun pemerintah di daerah itu.

Para pengunjung yang pulang ke daerahnya masing-masing setelah datang ke Bukit Kaba cuma bisa bercerita tentang keindahan alam saja yang diabadikan dengan foto atau video. Padahal jika dibuat pusat penjualan kerajinan atau souvenir tentunya akan menjadi kenang-kenangan mereka selain melalui foto atau rekaman video.

Sementara itu, menurut Samidi (45), pengelola kelompok sadar wisata gunung api Bukit Kaba, setiap akhir pekan maupun musim liburan sekolah atau hari raya tempat wisata ini selalu ramai pengunjung, baik dari wilayah Bengkulu maupund dari provinsi lainnya.

"Kebanyakan mereka yang datang ke sini adalah kalangan pelajar dan mahasiswa dan ada juga pengunjung umum. Mereka yang datang ini selain dari Kota Curup, Kota Bengkulu serta dari luar daerah seperti Kota Palembang, Lubuklinggau dan daerah lainnya," katanya.

Para pengunjung wisata yang datang ke kawasan tersebut, kata dia, umumnya datang untuk melihat keindahan alam Bukit Kaba dan juga melakukan perkemahan. Para pengunjung yang datang ini dipungut biaya untuk hari biasa Rp4.000 per orang dan jika hari libur sebesar Rp5.000 per orang.***1***

Pewarta:

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015