Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) pada Jumat mengutuk keras serangan teroris yang menyebabkan puluhan orang tewas di Pakistan.

Dalam sebuah pernyataan, Sekretaris Jenderal OKI Hissein Brahim Taha menyatakan "kecaman paling keras atas tindakan keji ini dan menyampaikan belasungkawa yang terdalam" kepada rakyat dan pemerintah Pakistan.

Sekretaris Jenderal OKI menekankan bahwa organisasinya menentang segala bentuk terorisme dan mendukung upaya Pakistan untuk memerangi terorisme, demikian dilaporkan Anadolu.

Pada Jumat pagi waktu setempat, dua ledakan bom menargetkan dua masjid ketika jamaah berkumpul untuk merayakan Maulid Nabi Muhammad di Provinsi Balochistan dan Khyber Pakhtunkhwa.

Polisi mengatakan sedikitnya 32 orang, termasuk salah satu petugas mereka, tewas.

Surat kabar lokal Dawn, mengutip petugas kesehatan distrik Abdul Rasheed Shahi, mengatakan bahwa 52 orang tewas dalam peristiwa itu. Anadolu tidak dapat mengkonfirmasi angka tersebut.

OKI adalah kelompok 57 negara yang memiliki penduduk mayoritas Muslim yang didirikan pada 1969. OKI merupakan organisasi antarpemerintah terbesar kedua di dunia, setelah Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

OKI memiliki pendirian yang kuat terhadap terorisme dan mengutuk serangan teroris di seluruh dunia. Organisasi ini juga berupaya memerangi terorisme dengan mempromosikan dialog dan pemahaman antara berbagai budaya dan agama.

Pakistan adalah anggota OKI dan telah menjadi korban terorisme selama bertahun-tahun.

Pemerintah Pakistan telah mengambil sejumlah langkah untuk memerangi terorisme, termasuk melancarkan operasi militer terhadap kelompok teroris dan mengeluarkan undang-undang untuk menindak pendanaan terorisme.

Pewarta: Shofi Ayudiana

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023