Mukomuko (Antara) - Warga Desa Lubuk Sanai, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, dalam sebulan terakhir mengaku resah dengan aksi perampokan yang menggunakan senjata api di wilayah itu.

"Desa kami sekarang ini sudah tidak aman lagi. Dalam sebulan ini saja beberapa kali terjadi aksi perampokan menggunakan senjata api," kata warga Desa Lubuk Sanai, Rusman, di Mukomuko, Kamis.

Rusman mengatakan pendapat itu ketika berada di depan rumah Weyestuti (32) korban perampokan dua orang pria yang menggunakan senjata api, Kamis pagi.

Weyestuti terpaksa menyerahkan gelang dan cincin emas, uang sebesar Rp600 ribu, dan dua handphone karena leher korban ditodong pakai senjata api.

Rusman mengatakan, kejadian perampokan itu tidak hanya dialami Weyestuti tetapi beberapa warga lain yang berada tidak jauh dari rumah korban Weyestuti.

"Kalau jumlah persisnya saya lupa tetapi dalam sebulan ini saja sudah terjadi beberapa kali peristiwa perampokan," ujarnya.

Ia berharap, aparat Kepolisian Resor setempat meningkatkan patroli di sepanjang pemukiman penduduk di wilayah itu agar peristiwa yang sama tidak terjadi lagi.

Kepala Kepolisian Resor Kabupaten Mukomuko AKBP Andhika Vishnu membenarkan peristiwa perampokan yang terjadi di Desa Lubuk Sanai dengan korban Weyestuti.

"Jumlah kerugian yang dialami korban sekitar Rp25 juta," ujarnya.

Ia mengatakan, pihaknya masih mengejar dua orang pelaku perampokan yang diduga kabur ke arah Kota Bengkulu.***2***

Pewarta: Oleh Ferri Arianto

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015