Bengkulu (ANTARA Bengkulu) - Puluhan warga korban banjir di Desa Talang Ulu, Kecamatan Lebong Utara, Kabupaten Lebong, Provinsi Bengkulu, atau sekitar 125 kilomter dari kota Bengkulu, meminta pemerintah membangun bronjong untuk pengaman sungai karena rumah mereka di bantaran Sungai Air Aman terancam
ambles akibat abrasi.

"Sudah seminggu sejak sungai meluap dan menghanyutkan satu rumah warga tapi sampai sekarang belum ada penanganan dari dinas terkait, kami khawatir rumah kami yang berikutnya hanyut," kata Abdul Hamid, salah seorang warga yang bermukim di bantaran Sungai Air Aman, Sabtu.

Ia mengatakan, warga sudah bergotong royong membuat tanggul penahan abrasi namun hingga hari kelima, ketinggian penahan dari batu itu baru mencapai satu meter.

Sementara jika hujan turun maka arus sungai sangat besar dan ketinggian air lebih dari tanggul yang dibuat warga itu sehingga upaya tersebut akan sia-sia.

"Kami butuh bantuan alat berat dan pembuatan bronjong atau pengaman tebing sungai karena sekarang masih musim penghujan, rumah kami terancam ambles," tambahnya.

Luapan Sungai Air Aman pada Minggu (22/4) telah mengakibatkan rumah warga di bantaran sungai itu hanyut, juga satu bangunan usaha penggilingan padi juga hanyut, katanya.(ant)


Pewarta:

Editor : Zulkifli Lubis


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012