Jambi (ANTARA Bengkulu) - Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olahraga (Disbudparpora) Kabupaten Tanjung Jabung Timur Imron TB menyatakan, banyak benda bersejarah berhasil ditemukan di daerah paling timur Provinsi Jambi itu.
"Penemuan terakhir adalah situs perahu kuno sepanjang 16 meter yang tengah diteliti oleh tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi," ujar Imron di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Sabtu.
Menurut dia, jauh sekitar 10 tahun sebelum berdirinya Kabupaten Tanjabtim pada 1999 juga telah ditemukan puluhan benda purbakala dibagian timur Kabupaten Tanjabtim.
Penemuan benda antik purbakala itu, kata dia, berhasil ditemukan secara tidak sengaja oleh beberapa petani di Desa Lambur I, Kecamatan Muarasabak Timur.
Beberapa benda antik yang berhasil ditemukan adalah sabuk emas, keramik, wadah kaca kuno, batu pipisan dan gandik yang terbuat dari batu pasiran serta pecahan kaca.
Menurut Imron, Desa Lambur I merupakan tanah gambut berwarna hitam dengan tekstur kasar dan lunak. Di bawah permukaan tanah gambut berkedalaman kurang lebih 20 cm terdapat tanah warna coklat muda dan menyimpan berbagai barang antik peninggalan nenek moyang.
"Pemkab Tanjabtim saat ini juga tengah merencanakan untuk mendirikan museum di lokasi penemuan benda purbakala itu," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sabuk emas yang berhasil ditemukan pada 1994 seberat 380 gram dan terbuat dari emas 18 karat lengkap dengan gaspernya.
"Sabuk emas itu ditemukan oleh seorang petani, bernama Saminem. Dilihat dari motif hiasannya, sabuk emas tersebut diperkirakan merupakan peninggalan abad 10 - 13 masehi," jelasnya.
Sekitar abad 10 hingga 13 masehi, Kabupaten Tanjabtim merupakan kawasan keluar masuk para pedagang dari Dinasti Song, China. Dari beberapa sumber sejarah itu bisa diketahui disejumlah kawasan di Tanjabtim masih banyak terpendam barang barang antik yang diperkirakan berasal dari daratan China. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012
"Penemuan terakhir adalah situs perahu kuno sepanjang 16 meter yang tengah diteliti oleh tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Jambi," ujar Imron di Muarasabak, ibu kota Kabupaten Tanjung Jabung Timur (Tanjabtim), Sabtu.
Menurut dia, jauh sekitar 10 tahun sebelum berdirinya Kabupaten Tanjabtim pada 1999 juga telah ditemukan puluhan benda purbakala dibagian timur Kabupaten Tanjabtim.
Penemuan benda antik purbakala itu, kata dia, berhasil ditemukan secara tidak sengaja oleh beberapa petani di Desa Lambur I, Kecamatan Muarasabak Timur.
Beberapa benda antik yang berhasil ditemukan adalah sabuk emas, keramik, wadah kaca kuno, batu pipisan dan gandik yang terbuat dari batu pasiran serta pecahan kaca.
Menurut Imron, Desa Lambur I merupakan tanah gambut berwarna hitam dengan tekstur kasar dan lunak. Di bawah permukaan tanah gambut berkedalaman kurang lebih 20 cm terdapat tanah warna coklat muda dan menyimpan berbagai barang antik peninggalan nenek moyang.
"Pemkab Tanjabtim saat ini juga tengah merencanakan untuk mendirikan museum di lokasi penemuan benda purbakala itu," katanya.
Lebih lanjut ia mengatakan, sabuk emas yang berhasil ditemukan pada 1994 seberat 380 gram dan terbuat dari emas 18 karat lengkap dengan gaspernya.
"Sabuk emas itu ditemukan oleh seorang petani, bernama Saminem. Dilihat dari motif hiasannya, sabuk emas tersebut diperkirakan merupakan peninggalan abad 10 - 13 masehi," jelasnya.
Sekitar abad 10 hingga 13 masehi, Kabupaten Tanjabtim merupakan kawasan keluar masuk para pedagang dari Dinasti Song, China. Dari beberapa sumber sejarah itu bisa diketahui disejumlah kawasan di Tanjabtim masih banyak terpendam barang barang antik yang diperkirakan berasal dari daratan China. (ANT)
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2012