Rejanglebong (Antara) - Komite Olahraga Nasional Indonesia Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu, menyebutkan pembinaan dan penjaringan atlet di daerah itu terkendala anggaran yang tidak memadai.

"Anggaran yang dikucurkan untuk KONI tahun ini hanya Rp500 juta, dana itu untuk pembinaan atlet yang meliputi keseluruhan cabang olahraga dalam satu tahun kegiatan. Anggaran ini semula kami usulkan Rp2 miliar, namun hanya disetujui dewan Rp500 juta," kata Ketua KONI Rejanglebong Riduan R didampingi Humas KONI Hasan Basri, di Rejanglebong, Rabu.

Minimnya anggaran yang dimiliki KONI setempat kata dia, membuat pembinaan dan pencarian atlet berbakat melalui berbagai kompetisi yang mereka laksanakan atau mengikuti kegiatan olahraga di tingkat provinsi dan daerah lainnya tidak berjalan maksimal.

Minimnya anggaran ini membuat pihaknya melakukan pembinaan terhadap sejumlah cabang olahraga yang dinilai menjadi andalan daerah itu saja seperti cabang bulutangkis dan pencak silat.

Prestasi atlet asal 15 kecamatan di Rejanglebong sendiri kata dia, sejauh ini belum dapat berkiprah di tingkat nasional maupun internasional. Minimnya anggaran membuat proses penjaringan pebakat olahraga hanya sebatas tingkat regional, sedangkan untuk tingkat nasional dilakukan oleh Pemprov Bengkulu, dan biasanya setelah mengikuti event-event tertentu saja.

Untuk memancing minat dan memberikan penghargaan prestasi atlet setempat, kata dia KONI Rejanglebong dalam waktu dekat akan memberikan bonus kepada 30 atlet berprestasi atas pencapaiannya di PORPROV 2014 lalu yang berhasil menyumbang tiga emas, lima perak dan satu perunggu.

Pencapaian prestasi olahraga Kabupaten Rejanglebong pada perhelatan olahraga tingkat Provinsi Bengkulu tahun lalu menempatkan daerah itu di lima besar, atau turun dibandingkan 2013 yang masuk di tiga besar. Adapun raihan emas ini disumbangkan melalui cabang olahraga marathon, bulutangkis ganda putra dan bulutangkis ganda putri. Sedangkan medali perak diantaranya diraih dari cabang pencak silat, biliar putra dan putri. Medali perunggu dari cabang olahraga pencak silat, renang, lari dan basket.

Sementara itu Guntur Rusli pelatih regu silat Rejanglebong dan juga koordinator tim pencak silat Provinsi Bengkulu pada ajang kejurnas silat 2014 lalu mengatakan, minimnya perhatian dari daerah membuat mereka jarang tampil diajang yang lebih tinggi.

"Tidak ada bantuan khusus dari Pemkab, kami terkadang harus keliling dulu mencari ongkos, padahal kami bertanding membawa nama Kabupaten Rejanglebong dan Provinsi Bengkulu. Andai saja kami dapat sponsor atau bantuan dari pemda tentunya kami bisa bertanding secara maksimal," ujarnya.

Pada Kejurnas pencak silat yang dilaksanakan 15-20 Mei 2014, dari lima pesilat asal Rejanglebong yang sebelumnya menjadi juara umum di Kejurda pencak silat Provinsi Bengkulu,  menyumbang satu medali perunggu.***4***

Pewarta: Oleh Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015