"Faktor cuaca mempengaruhi meningkatnya kasus TBC sebab pada suhu panas disertai dengan angin kencang ketika ada yang batuk maka virus tersebut tersebar sehingga terbawa angin dan menyebarkan kepada masyarakat lainnya," katanya di Bengkulu, Rabu.
Oleh karena itu, dirinya mengimbau kepada penderita TBC untuk selalu menggunakan masker agar tidak menyebarluaskan virus tersebut kepada masyarakat lainnya.
Selain itu, Joni juga meminta agar masyarakat memperhatikan sirkulasi udara di rumah masing-masing dan jangan sampai tidak masuk sinar matahari.
Hal tersebut dilakukan, sebab virus TBC cepat berkembangbiak atau senang di tempat lembab dan kurang sinar matahari serta rajin mengkonsumsi makanan yang sehat seperti sayur dan buah agar imun tubuh meningkat.
"Perlu diketahui bahwa bakteri TBC dapat mati jika terkena sinar matahari sehingga pasien TBC disarankan untuk rajin berjemur di bawah sinar matahari," ujar dia.
Sebelumnya, sebanyak 214 orang tengah melakukan pengobatan karena terinfeksi penyakit tuberkulosis.
Sebanyak 214 orang tersebut, saat ini masih dalam proses penyembuhan dengan mengkonsumsi obat dengan jangka waktu yang berbeda-beda seperti enam bulan dan satu tahun.
Joni menerangkan, untuk masyarakat yang terindikasi penyakit TBC, pihaknya melakukan pemantauan dengan memberikan obat-obatan selama enam bulan hingga satu tahun tanpa jeda secara gratis yang telah disediakan oleh pemerintah.