Bengkulu (Antara) - Pelatih angkat besi Kosmas Manik mengatakan pemerintah perlu memperbanyak kompetisi untuk menjaring atlet muda cabang olahraga angkat besi.

"Kompetisi perlu diperbanyak sehingga atlet bisa mengasah kemampuan secara berkelanjutan," katanya di Bengkulu, Jumat.

Kosmas mengatakan cabang olahraga angkat besi merupakan salah satu cabang olahraga wajib yang dipertandingkan di olimpiade sehingga pemerintah seharusnya melihat peluang tersebut untuk meningkatkan pembinaan.

Untuk mengembangkan olahraga ini beberapa strategi yang dapat dilakukan salah satunya memperbanyak kompetisi.

Ia mengusulkan kompetisi berbentuk sirkuit yang dibagi berdasarkan kelompok usia yakni usia 10 tahun hingga 12 tahun, usia 13 tahun hingga 15 tahun dan 16 tahun hingga 18 tahun.

"Kami berencana menggelar 'Sirkuit Sumatera Bengkulu Open I' untuk mewadahi para lifter muda," ucapnya.

Kompetisi berdasarkan kelompok usia tersebut menurut dia dapat merangsang minat para pelajar untuk berpartipasi sebab usia remaja adalah usia yang butuh kompetisi dan pengakuan antarsebaya mereka.

Selain itu, pemerintah tambahnya perlu memberikan beasiswa kepada para atlet untuk memastikan keberlanjutan pendidikan mereka.

"Jangan lagi para atlet dibebani biaya pendidikan apalagi sebagian besar atlet yang kami bina berasal dari keluarga kurang mampu," ujarnya.

Kondisi ini menurut Kosmas menjadi salah satu penghambat upaya pembinaan atlet.

Terkait fasilitas atau peralatan latihan menurut dia sudah cukup lengkap di sasana milik Pengprov Persatuan Angkat Besi dan Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Bengkulu di kompleks Gedung Olahraga Semarak.

Saat ini kata Kosmas ada 10 lifter yang sedang menjalani pelatihan pemusatan daerah untuk menghadapi Pra-PON dan Porwil.

Kosmas sudah menjadi pelatih angkat besi sejak 2005 saat ia masih aktif sebagai atlet.

Sejak 2009 menangani atlet pelajar Bengkulu menuju Popnas Yogyakarta dan mempersembahkan medali perunggu lewat lifter Handoko Pramono.

Selanjutnya menangani Popnas pada 2011 di Pekanbaru, Riau dengan raihan satu medali perak lewat lifter Asep Suhendri. Kemudian Popnas pada 2013 di Jakarta yang mengantongi perak dan perunggu atas nama Asep Suhendri dan Rahman Devi.

Tahun ini ayah tiga anak ini dipercaya menangani empat lifter yang akan mengikuti Pra-PON pada September 2015 di Bandung, Jawa Barat.

"Kami menargetkan seluruh lifter yang ikut Pra-PON akan lolos ke PON 2016 dan mengantongi beberapa medali," katanya.***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015