Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Andre Rosiade yakin pasangan Prabowo-Gibran bisa memenangi Pilpres 2024 satu putaran berkaca pada berbagai hasil survei yang menyatakan pasangan tersebut unggul di atas 40 persen.
"Tidak mustahil pada tanggal 14 Februari 2024 bisa menjadi pemilu yang satu putaran karena melihat tren seperti ini, jadi patut kami syukuri dan ini menambah semangat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran untuk bekerja lebih keras lagi," kata Andre ketika menanggapi rilis survei Poltracking Indonesia di Jakarta, Jumat.
Survei Poltracking Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran tertinggi daripada Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin. Prabowo-Gibran tercatat di posisi pertama dengan angka 40,2 persen.
Adapun dalam survei yang dirilis Lembaga Survei Populi Center, Kamis (9/11), Prabowo-Gibran unggul sebesar 43,1 persen.
"Kalaupun pemilu dua putaran, kami melihat bahwa siapa pun yang lolos ke putaran kedua, insyaallah Prabowo-Gibran sudah mengamankan kursi. Itu yang saya tangkap dari survei ini (Poltracking Indonesia)," kata Andre.
Berdasarkan angka dan tren elektabilitas, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan bahwa ada tiga skenario yang berpotensi bergulir dalam Pilpres 2024.
"Pertama, pilpres akan berlangsung dua putaran dengan pasangan Prabowo-Gibran berpotensi besar lolos pada putaran kedua berhadapan dengan pasangan Ganjar-Mahfud, jika tren elektabilitas Ganjar-Mahfud mengalami rebound," kata Hanta.
Skenario kedua, kata Hanta, Prabowo-Gibran akan masuk putaran kedua berhadapan dengan Anies-Muhaimin apabila tren penurunan suara Ganjar-Mahfud dan peningkatan suara Anies-Muhaiman terus terjadi.
"Ketiga, peluang pilpres berlangsung satu putaran terbuka jika perolehan salah satu pasangan menembus angka 45 persen mendekati hari pemungutan suara," kata Hanta.
Guna mengamankan suara Prabowo-Gibran, menurut Andre Rosiade, timnya berusaha merebut suara pemilih Jokowi-Ma'ruf pada Pemilu 2019.
Dalam survei Poltracking Indonesia, Prabowo-Gibran memperoleh 27,2 persen suara pemilih Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.
"Seharusnya ini peluang bagi pasangan Prabowo-Gibran untuk bisa meningkatkan (pemilih Jokowi-Ma'ruf). Kalau tidak bisa 50 persen, ya, minimal 45 persen, jadi ada potensi dari 27,2 persen naik ke 45 persen sehingga bisa mengunci satu putaran," kata Andre.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023
"Tidak mustahil pada tanggal 14 Februari 2024 bisa menjadi pemilu yang satu putaran karena melihat tren seperti ini, jadi patut kami syukuri dan ini menambah semangat Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran untuk bekerja lebih keras lagi," kata Andre ketika menanggapi rilis survei Poltracking Indonesia di Jakarta, Jumat.
Survei Poltracking Indonesia mencatat elektabilitas Prabowo-Gibran tertinggi daripada Ganjar-Mahfud dan Anies-Muhaimin. Prabowo-Gibran tercatat di posisi pertama dengan angka 40,2 persen.
Adapun dalam survei yang dirilis Lembaga Survei Populi Center, Kamis (9/11), Prabowo-Gibran unggul sebesar 43,1 persen.
"Kalaupun pemilu dua putaran, kami melihat bahwa siapa pun yang lolos ke putaran kedua, insyaallah Prabowo-Gibran sudah mengamankan kursi. Itu yang saya tangkap dari survei ini (Poltracking Indonesia)," kata Andre.
Berdasarkan angka dan tren elektabilitas, Direktur Eksekutif Poltracking Indonesia Hanta Yuda mengatakan bahwa ada tiga skenario yang berpotensi bergulir dalam Pilpres 2024.
"Pertama, pilpres akan berlangsung dua putaran dengan pasangan Prabowo-Gibran berpotensi besar lolos pada putaran kedua berhadapan dengan pasangan Ganjar-Mahfud, jika tren elektabilitas Ganjar-Mahfud mengalami rebound," kata Hanta.
Skenario kedua, kata Hanta, Prabowo-Gibran akan masuk putaran kedua berhadapan dengan Anies-Muhaimin apabila tren penurunan suara Ganjar-Mahfud dan peningkatan suara Anies-Muhaiman terus terjadi.
"Ketiga, peluang pilpres berlangsung satu putaran terbuka jika perolehan salah satu pasangan menembus angka 45 persen mendekati hari pemungutan suara," kata Hanta.
Guna mengamankan suara Prabowo-Gibran, menurut Andre Rosiade, timnya berusaha merebut suara pemilih Jokowi-Ma'ruf pada Pemilu 2019.
Dalam survei Poltracking Indonesia, Prabowo-Gibran memperoleh 27,2 persen suara pemilih Jokowi-Ma'ruf pada Pilpres 2019.
"Seharusnya ini peluang bagi pasangan Prabowo-Gibran untuk bisa meningkatkan (pemilih Jokowi-Ma'ruf). Kalau tidak bisa 50 persen, ya, minimal 45 persen, jadi ada potensi dari 27,2 persen naik ke 45 persen sehingga bisa mengunci satu putaran," kata Andre.
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023