Rejanglebong (Antara) - Peserta pengajian ilmu tasawuf Tarikat Naqsabandiyah Kabupaten Rejanglebong Provinsi Bengkulu, yang tercatat sebagai anggota TNI Kodim 1607 Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, meninggal dunia.

Menurut keterangan ketua panitia "Suluk" Tarikat Naqsabandiyah Kabupaten Rejanglebong M Edy Rusman, korban yang meninggal dunia Minggu siang (28/6) tersebut bernama Serda Alimuddin (40) petugas Babinsa Koramil 02/Empang, Kodim 1607 Sumbawa, NTB.

"Korban sempat menjalani perawatan tim medis yang bertugas di gedung kegiatan rohani ilmu tasawuf Tarikat Naqsabandiyah, kemudian korban di bawa ke RSUD Curup dan meninggal dunia sekitar pukul 11.30 WIB," kata Edy.

Korban sebelum dinyatakan meninggal ditemukan petugas yang memeriksa kelambu tempat melakukan zikir dan istirahat dalam keadaan lemah, kemudian petugas langsung membawanya ke klinik yang dilokasi suluk sebelum dirujuk ke RSUD Curup.

Almarhum Serda Alimuddin selama mengikuti kegiatan suluk tidak pernah menderita sakit, bahkan pagi sebelum meninggal masih terlihat menjalankan sholat Subuh berjamaah. Almarhum meninggal akibat kelelahan setelah delapan hari mengikuti kegiatan suluk dari 10 hari waktu pelaksanaannya.

Setelah menjalani visum di RSUD Curup, namun karena dirumah sakit tidak ada petugas p[erawat jenazah lalu dibawa ke RSUD Sabirin Kota Lubuklinggau, Sumsel untuk dikapani dan diberi formalin. Jenazah ini dari Lubuklinggau selanjutnya di bawa ke Kota Bengkulu guna dibawa ke Sumbawa.

"Jemaah suluk dari Sumbawa ada 10 orang, salah satunya adalah adik almarhum. Namun karena adik almarhum masih sehat sehingga melanjutkan kegiatan suluk yang belum selesai meskipun sempat mengantarkan jenazah kakaknya ke RSUD Curup," ujarnya.

Sementara itu Pasi Intel Kodim 0409 Rejanglebong Kapten Inf Botani Kenedy mengatakan, jemaah suluk yang meningga dunia tersebut tercatat sebagai anggota TNI di Kodim 1607 Sumbawa. Korban mengikuti kegiatan suluk itu dengan mengajukan izin untuk mengurus administarsi tanah di Banda Aceh, dengan lama waktu tiga hari  terhitung 15-17 Juni 2015.

"Untuk masalah ini sudah kami koordinasikan langsung dengan satuan dimana tempat yang bersangkutan bertugas, dan kami juga masih memantau berapa jumlah anggota TNI yang ikut kegiatan suluk ini," katanya.

Sebelumnya, Kamis (25/6) sekitar pukul 15.30 WIB, peserta zikir massal selama 10 hari terhitung 3-13 Ramadhan atau 20-30 Juni, juga meninggal dunia yang diduga akibat kekurangan cairan atau dehidrasi. Korbannya ialah Roni Azis (43) Warga Desa Pangkalan Damai blok A-2 jalur 29 Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) Provinsi Sumatera Selatan.***4***

Pewarta: Nur Muhammad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015