Sayap militer Hamas Brigade Al Qassam pada Rabu mengumumkan tiga sandera di Jalur Gaza tewas akibat serangan udara Israel di kantong Palestina yang terkepung itu, lapor Anadolu.

Namun, Brigade Al-Qassam tidak mengungkapkan tanggal serangan udara tersebut.

“Kami mengumumkan bahwa tiga zionis yang disandera tewas akibat serangan udara zionis sebelumnya di Jalur Gaza. Mereka adalah Shiri Silverman Bebas, Kfir Bebas, dan Ariel Bebas,” kata Brigade Al-Qassam.

Israel mengaku sedang mempelajari klaim itu, karena keluarga tersebut termasuk di antara orang penting yang menjadi sandera yang belum dibebaskan, menurut laporan Reuters.

Seorang pejabat Palestina sebelumnya mengatakan kepada Reuters bahwa meskipun Israel dan Hamas bersedia memperpanjang gencatan senjata, belum ada kesepakatan yang dicapai.

Pembicaraan masih berlangsung dengan para mediator Mesir dan Qatar, kata pejabat itu.

Israel dan Hamas menyepakati jeda kemanusiaan pada Jumat pekan lalu sejak serangan mematikan 7 Oktober 2023.

Qatar yang menjadi mediator kesepakatan itu pada Senin malam mengumumkan perjanjian jeda kemanusiaan yang awalnya disepakati selama empat hari diperpanjang dua hari lagi untuk membebaskan tahanan dan sandera lebih banyak lagi, serta bantuan.

Jeda tambahan ini berlangsung sampai Rabu.

Sejauh ini Hamas telah membebaskan 60 perempuan dan anak-anak Israel dari 240 sandera yang mereka tangkap dalam serangan mematikan pada 7 Oktober 2023.

Sebagai gantinya, Israel telah membebaskan 180 tahanan asal Palestina, yang semuanya perempuan dan remaja.

Israel menyatakan bersedia memperpanjang gencatan senjata jika Hamas membebaskan 10 sandera per hari.

Pewarta: Shofi Ayudiana

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2023