Mukomuko (Antara) - Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan Kabupaten Mukomuko Provinsi Bengkulu tahun ini akan membangun jaringan irigasi tersier, untuk mengairi areal persawahan seluas 4.353 hektare di daerah ini.

"Pembangunan jaringan irigasi tersier dilaksanakan tahun ini, untuk dapat mengairi lahan sawah seluas 4.353 hektare," kata Kabid Prasarana dan Sarana Dinas Pertanian, Peternakan, Perkebunan, dan Kehutanan (DP3K) Kabupaten Mukomuko, Elxandi, di Mukomuko, Selasa.

Pemkab Mukomuko pada 2015 akan membangun jaringan irigasi yang mengairi seluas 9.130 hektare sawah petani di kabupaten itu.

Jaringan irigasi yang akan dibangun itu, tersebar di sejumlah wilayah yang menjadi sentra pertanian pangan.

Ia menyebutkan, seluas 4.353 hektare sawah itu berada di Kecamatan Lubuk Pinang, Kecamatan Air Manjuto, Kecamatan V Koto, Kecamatan XIV Koto, Kecamatan Selagan Raya, Kecamatan Ipuh, dan Kecamatan Teramang Jaya.

Lahan kelompok tani seluas itu, katanya lagi, sudah diajukan ke Provinsi Bengkulu.

Sedangkan anggaran yang sudah cair untuk pembangunan jaringan irigasi tersier seluas 1.613 hektare.

"Sisanya masih menunggu proses. Seluruh persyaratan untuk pembangunan jaringan irigasi tersier di lahan itu sudah lengkap," ujarnya pula.

Menurut dia, luas sawah yang dibangun jaringan irigasi itu masih sedikit, dari target seluas 9.130 hektare, karena usulan itu yang dapat diakomodasi terkait dengan pembangunan jaringan irigasi tersier.

Ia mengatakan, jaringan irigasi sekunder masih ada yang rusak, sedangkan sebelum jaringan irigasi sekunder itu diperbaiki, jaringan tersier belum bisa dibangun.

"Pembangunan jaringan irigasi sekunder itu pekerjaan Dinas Pekerjaan Umum dan Balai Wilayah Sungai Sumatera VII, bukan dinas ini. Kami hanya mengakomodasi pembangunan jaringan tersier," ujarnya pula.

Menurut dia, bila jaringan irigasi sekunder belum dibangun dan diperbaiki kerusakannya, maka air yang mengalir ke sawah petani menjadi tidak lancar.

Kendati demikian, pihaknya berupaya membangun jaringan irigasi tersier untuk mengairi seluas 9.130 hektare sawah sesuai dengan data luas sawah di daerah itu.

Ia menyatakan bahwa anggaran untuk pembangunan jaringan irigasi itu bersumber dari APBN 2015, dalam bentuk bantuan sosial atau dana stimulan.

Secara teknis, katanya, pelaksanaan pembangunan itu dikerjakan secara swadaya oleh kelompok tani, gabungan kelompok tani, atau gabungan petani pemakai air di daerah itu.

"Kegiatan ini kami berikan kepada kelompok petani yang punya semangat partisipatif, dan yang selama ini mereka rutin memakai air irigasi," ujarnya lagi.***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015