Bengkulu,  (Antara) - Arus pemberangkatan pemudik dari Kota Bengkulu ke berbagai tujuan di Pulau Sumatera dan Jawa yang dilayani bus antarkota antarprovinsi pada H-8 Lebaran 2015 masih sepi.

"Masih sepi, padahal tahun lalu pada H-8 Lebaran sudah mulai ramai," kata staf marketing Perusahaan Otobus (PO) Siliwangi AntarNusa (SAN) Bengkulu Freddy Febrianto di Bengkulu, Rabu.

Ia memprediksi pemberangkatan pemudik pada tahun ini akan berkurang dibanding Lebaran 2014 karena bersamaan dengan libur sekolah.

Sebagian calon pemudik menurutnya sudah kembali ke kampung halaman sejak awal musim libur panjang.

Selain itu, Freddy juga memperkirakan penurunan jumlah pemudik meski belum diketahui persentasenya, diakibatkan perekonomian yang melesu.

Ia mencontohkan penurunan jumlah penumpang periode Januari hingga Maret 2015 yang berkurang sebanyak 1.070 orang dibanding jumlah penumpang periode yang sama pada 2014.

"Jadi kami tidak menyiapkan bus cadangan karena tidak ada prediksi peningkatan penumpang," katanya.

Freddy menambahkan bahwa untuk melayani penumpang ke berbagai kota di Pulau Sumatera dan Jawa, PO SAN menyiapkan 52 unit bus yang dibagi dalam kelas bisnis dan eksekutif.

Daerah yang dilayani di wilayah Pulau Sumatera yakni Kota Bukittinggi dan Kota Padang Provinsi Sumatera Barat, Kota Pekanbaru Provinsi Riau.

Sedangkan kota di Pulau Jawa antara lain Kota Jakarta, Bandung dan Solo.

Untuk kelas bisnis kata dia, kenaikan tarif disesuaikan dengan keputusan pemerintah, sedangkan untuk kelas eksekutif menggunakan sistem musim ramai dengan kenaikan hingga 30 persen.

Ia mencontohkan tarif dari Kota Bengkulu menuju Kota Solo, Jawa Tengah dari Rp425 ribu menjadi sekira Rp600 ribu per penumpang.

Sebelumnya Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Provinsi Bengkulu Syaiful Anwar justru memprediksi jumlah penumpang angkutan umum mengalami penurunan dari tahun lalu.

"Kami justru memprediksi turun dari tahun lalu karena kondisi perekonomian yang sedang lesu," katanya.

Selain itu, penggunaan kendaraan pribadi juga masih tinggi sehingga mengurangi pemakaian angkutan umum.

***1***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015