Rejanglebong (Antara) - Dinas Pertanian Kabupaten Rejanglebong, Provinsi Bengkulu, menyebutkan program pembangunan saluran irigasi tersier untuk 3.800 hektare persawahan di daerah itu dalam waktu dekat sudah bisa digunakan.

"Saat ini pengerjaan pembangunannya saluran irigasi tersier untuk areal pertanian seluas 3.800 hektare sudah selesai 100 persen dan tinggal pengeringan sehingga dalam beberapa minggu kedepan sudah dapat digunakan untuk pengairan sawah petani," kata Kepala Dinas Pertanian Rejanglebong Harun Rasid di Pemkab Rejanglebong, Rabu.

Pembangunan irigasi tersier untuk areal pertanian sawah seluas 3.800 hektare di daerah tersebut kata dia, dikerjakan oleh 74 kelompok tani dilakukan untuk mendukung program swasembada pangan nasional dan dicanangkan saat kunjungan Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman saat berkunjung ke Rejanglebong pada awal Maret 2015 lalu.

Pembangunan irigasi tersier itu sendiri tambah dia, dilaksanakan oleh kelompok tani dari masing-masing desa yang akan menjadi sasaran kegiatan dengan jumlah areal paling sedikit 50 hektare. Pengerjaannya dilaksanakan kelompok tani secara swakelola dengan pembiayaan dari pemerintah pusat, dan diawasi langsung Distan Pemprov Bengkulu, Distan Rejanglebong serta petugas TNI dari Babinsa masing-masing desa.

Irigasi tersier yang dibangun tersebut merupakan irigasi baru yang selama ini masih berbentuk irigasi tradisional dengan sebaran di Kecamatan Curup Utara, Curup Selatan, Curup Timur, Sindang Beliti Ilir, Kota Padang, Padang Ulak Tanding, Sindang Kelingi, Selupu Rejang dan Kecamatan Sindang Beliti Ulu.

Pembangunan jaringan irigasi itu sendiri tambah dia, nantinya diharapkan dapat menyukseskan program ketahanan pangan nasional 2017 terutama untuk jenis tanaman padi, jagung serta kedelai. Program ini selain bertujuan untuk pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat Kabupaten Rejanglebong serta pemenuhan stok Provinsi Bengkulu maupun nasional.

Sedangkan untuk program lanjutan pembangunan irigasi tersier ini kata dia, akan dilakukan terhitung Juli-Agustus dengan sasaran 600 hektare. Untuk program lanjutan ini rencananya akan melibatkan 48 kelompok tani, dan hingga awal Juli sudah 28 kelompok yang menyatakan kesiapannya dalam pengerjaan irigasi tersebut.

"Saat ini kami masih menunggu proposal dari 20 kelompok tani lainnya yang akan mengerjakannya, jika sudah ada proposal maka kami akan melakukan survey lapangan guna memastikan lahan pertanian serta mengecek keberadaan kelompok tani yang bersangkutan. Hal ini dilakukan agar tidak ada kelompok tani yang fiktif dan sasarannya juga harus jelas," katanya. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015