Bengkulu,  (Antara) - Pemerintah Provinsi Bengkulu menginstruksikan kepada seluruh pemegang kontrak pengerjaan perbaikan jalan di daerah itu untuk menghentikan kegiatan pada "H-7" hingga "H+7", mengantisipasi lonjakan arus mudik dan balik Lebaran 1436 Hijriah.

"Sudah disampaikan kepada seluruh pemegang proyek perbaikan jalan untuk menghentikan aktivitas mulai `H-7` (sepekan jelang) Lebaran," kata Asisten II Bidang Pembangunan dan Ekonomi Sekretaris Provinsi Bengkulu, Edy Waluyo di Bengkulu.

Ia mengatakan kegiatan perbaikan jalan dinilai cukup menghambat arus lalu lintas, khususnya di jalur utama mudik Lebaran.

Contohnya kata dia, pengerjaan pelebaran jalan di lintas barat Sumatera yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Barat di wilayah Kabupaten Mukomuko.

Termasuk perbaikan jalan lintas tengah yang menghubungkan Provinsi Bengkulu dengan Sumatera Selatan, tepatnya di wilayah Kabupaten Kepahiang.

"Alat berat di tepi jalan cukup mengambil ruang sehingga arus lalu lintas bisa terganggu," ucapnya.

Karena itu, mulai `H-7`, seluruh peralatan pengerjaan jalan sudah steril dari lokasi proyek, kecuali penempatan alat berat di lokasi rawan longsor.

Kepala Bidang Bina Marga Dinas Pekerjaan Umum Provinsi Bengkulu, Syamsul Bahri mengatakan menempatkan puluhan alat berat di sepanjang jalur utama mudik, guna mengatasi longsor dan abrasi.

"Ada 30 alat berat termasuk truk yang disiagakan di tiga wilayah yakni Timur, Utara dan Selatan," tuturnya.

Menurutnya, jumlah alat berat yang terbanyak disiagakan di wilayah Selatan sebanyak sembilan unit sebab wilayah yang berbatasan antara Bengkulu dengan Provinsi Lampung tersebut rawan longsor.

"Termasuk rute Bengkulu Selatan menuju Tanjungsakti Sumatera Selatan yang rawan longsor karena melintasi bukit barisan," katanya.

Penempatan alat berat tersebut disertai dengan menyiapkan petugas yang siap mengoperasikan bila sewaktu-waktu alat berat itu dibutuhkan.

Sementara ke wilayah Timur yakni menghubungkan Bengkulu dengan Sumatera Selatan yang melintasi Kabupaten Bengkulu Tengah, Kepahiang dan Rejanglebong disiagakan sebanyak tujuh unit alat berat.

Serta tujuh unit alat berat juga disiagakan di jalur Kota Bengkulu-Bengkulu Utara-Mukomuko hingga ke perbatasan Sumatera Barat.

Di jalur ini tambah dia pemudik diimbau waspada ancaman abrasi pantai barat terutama di dua titik yakni Desa Urai dan Air Punggur.

***3***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Triono Subagyo


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015