Mukomuko, (Antara) - Warga di Dusun II Desa Tanjung Alai, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Kamis dini hari digegerkan dengan penemuan sesosok bayi laki-laki di bawah pohon pisang di wilayah itu.
Berdasarkan keterangan warga Desa Tanjung Alai, di Mukomuko, bayi seberat sekitar 2,5 kilogram dengan panjang 30 centimeter itu ditemukan dalam kondisi telanjang bulat.
"Orang yang pertama kali menemukan bayi itu ibu rumah tangga di desa ini dan bayi ditemukan di bawah pohon pisang di depan rumah ibu tersebut," kata warga Desa Tanjung Alai Genis.
Saat pertama kali ditemukan, katanya, bagian kepala bayi tersebut berlumuran darah. Diduga bayi itu baru dilahirkan setelah itu dibuang oleh orang tuanya.
Namun, katanya, lokasi bayi tersebut dilahirkan bukan berada di bawah pohon pisang tersebut. Tetapi berada sejauh 100 meter dari tempat bayi ditemukan.
Karena, kata dia, di sepanjang jalan desa itu menuju tempat bayi itu dibuang berceceran darah.
"Sejauh 100 meter dari tempat bayi itu ditemukan banyak sekali darah di jalan desa ini," ujarnya.
Sampai sekarang, kata dia, warga setempat belum mengetahui orang yang tega membuang bayinya di bawah pohon pisang tersebut.
Nur Icuk warga Desa Tanjung Alai yang menemukan bayi itu mengatakan sepanjang jalan di depan rumahnya warga menemukan darah. Sekarang darah itu ditutup warga pakai pasir karena baunya sangat menyengat.
Nur Icuk yang sudah delapan tahun menikah tetapi belum mendapatkan anak itu menyatakan siap mengadopsi bayi tersebut sebagai anaknya.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015
Berdasarkan keterangan warga Desa Tanjung Alai, di Mukomuko, bayi seberat sekitar 2,5 kilogram dengan panjang 30 centimeter itu ditemukan dalam kondisi telanjang bulat.
"Orang yang pertama kali menemukan bayi itu ibu rumah tangga di desa ini dan bayi ditemukan di bawah pohon pisang di depan rumah ibu tersebut," kata warga Desa Tanjung Alai Genis.
Saat pertama kali ditemukan, katanya, bagian kepala bayi tersebut berlumuran darah. Diduga bayi itu baru dilahirkan setelah itu dibuang oleh orang tuanya.
Namun, katanya, lokasi bayi tersebut dilahirkan bukan berada di bawah pohon pisang tersebut. Tetapi berada sejauh 100 meter dari tempat bayi ditemukan.
Karena, kata dia, di sepanjang jalan desa itu menuju tempat bayi itu dibuang berceceran darah.
"Sejauh 100 meter dari tempat bayi itu ditemukan banyak sekali darah di jalan desa ini," ujarnya.
Sampai sekarang, kata dia, warga setempat belum mengetahui orang yang tega membuang bayinya di bawah pohon pisang tersebut.
Nur Icuk warga Desa Tanjung Alai yang menemukan bayi itu mengatakan sepanjang jalan di depan rumahnya warga menemukan darah. Sekarang darah itu ditutup warga pakai pasir karena baunya sangat menyengat.
Nur Icuk yang sudah delapan tahun menikah tetapi belum mendapatkan anak itu menyatakan siap mengadopsi bayi tersebut sebagai anaknya.*
Editor : Triono Subagyo
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015