Jakarta (Antara) - Wakil Presiden Jusuf Kalla mengatakan perlu kerja sama untuk menjaga keamanan di kawasan ASEAN menjelang penerapan Masyarakat Ekonomi ASEAN pada 2015 yang berperan membuka hubungan kawasan menjadi lebih bebas.

"Dalam menyelesaikan masalah kriminal yang terjadi antarnegara, baik di ASEAN atau negara lain, tentu saat ini di mana teknologi dan perkembagan makin kita pandang perlu untuk melakukan kerja sama yang baik," kata Wapres JK dalam sambutan peresmian Konferensi Polisi se-ASEAN ke-35 di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa.

Menurut dia, penanggulangan kejahatan siber, terorisme, perdagangan manusia serta penyelundupan narkoba memerlukan kerja sama informasi dan koordinasi antara negara tetangga secara lebih tertata.

Melalui konferensi tersebut, JK mengatakan organisasi kepolisian perlu membicarakan peningkatan kerja sama untuk melindungi dan melayani masyarakat di masing-masing negara.

"Pengalaman kita semua bahwa setiap langkah kejahatan kriminal ataupun terorisme selalu banyak melibatkan hubungan antar-negara," kata Wapres.

Kalla menyebutkan bahwa kejahatan siber yang dilakukan oleh warga negara asing untuk negara mereka banyak yang beroperasi di Indonesia.

Selain itu, penanggulangan kejahatan terorisme yang terjadi di kawasan, menurut Kalla, juga membutuhkan pertukaran informasi yang lebih detail.

"Indonesia berpengalamanan bagaimana konflik yang terjadi di suatu bagian di Indonesia dengan mudah mendapat logistik dari negara atau masyarakat lainnya. Begitu juga apabila dicari di Indonesia, dengan mudah menyeberang ke negara tetangga karena kekurangan informasi di antara kita semua," kata Wapres.

Kalla juga menekankan dengan luasnya wilayah cakupan organisasi kepolisian di kawasan ASEAN, membutuhkan koordinasi yang lebih luas dan lengkap.

Selain itu, satu tindak kejahatan juga disinyalir berpotensi memicu tindak kriminal lainnya.

Kalla menjelaskan bagaimana penangkapan ikan ilegal juga memicu sejumlah tindak kriminal lain seperti perusakan lingkungan akibat penangkapan ikan berlebihan serta eksploitasi tenaga manusia.

"Oleh karena itu ASEANn sebagai kawasan di antara kita semua haruslah saling membantu dan meningkatkan keamanan dan menjamin stabilitas negara masing-masing," kata Wapres.

Konferensi Chairman ASEANAPOL rencananya dilaksanakan sejak 4 hingga 7 Agustus 2015.

Sejumlah kepala kepolisian serta pejabat tinggi kepolisian dari beberapa negara peserta diantaranya Brunei Darussalam, Filipina, Vietnam, Kamboja, Malaysia, Laos, Myanmar, Singapura, Thailand, Timor Leste, Selandia Baru, Jepang, Australia, Tiongkok, Korea Selatan, Rusia dan perwakilan Interpol turut serta dalam pertemuan itu. ***2***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015