Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, pada tahun ini menargetkan penerimaan retribusi bidang pariwisata di daerah itu sebesar Rp221 juta.

"Pada 2024 ini target penerimaan asli daerah atau PAD sektor pariwisata sebesar Rp221 juta, target ini masih sama dengan 2023," kata Kepala Dinas Pariwisata Rejang Lebong M Budianto di Rejang Lebong, Rabu.

Dia menjelaskan, di wilayah itu saat ini ada tiga lokasi wisata milik Pemkab Rejang Lebong yang setiap tahunnya menyumbangkan PAD yang dipungut dari Obyek Wisata Pemandian Suban Air Panas, Danau Mas Harun Bastari (DMHB) dan Villa Diklat di kawasan DMHB.

Dari pengelolaan tiga lokasi wisata milik pemda setempat pada 2023, kata dia, berhasil dihimpun retribusi sebesar Rp153 juta.

Menurut dia, untuk memenuhi target penerimaan PAD dari pengelolaan obyek wisata milik Pemkab Rejang Lebong ini terlebih dahulu akan melakukan penertiban administrasi soal aset milik pemerintah di lokasi wisata.

"Dengan telah dilakukannya penataan aset milik pemerintah daerah pada tiga lokasi wisata ini maka peningkatan target PAD baru bisa dilakukan, karena selama ini belum jelas sehingga sulit untuk meningkatkan PAD dari pengelolaannya," tegas dia.

Sementara itu realisasi penarikan PAD bidang pariwisata 2023, tambah dia, hanya terealisasi 75 persen yakni berkisar Rp153 juta dari target Rp200 juta.

Realisasi PAD sektor pariwisata Kabupaten Rejang Lebong 2023 ini berasal dari Obyek Wisata Pemandian Suban Air Panas sebesar Rp108 juta dari target Rp143 juta, kemudian DMHB sebesar Rp38,5 juta dari target Rp48 juta, serta dari Villa Diklat sebesar Rp6,6 juta mulai ditarik pada 2023 dan belum ditentukan targetnya.

Tidak terpenuhinya target PAD bidang pariwisata 2023, kata Budianto, karena mulai banyaknya pilihan lokasi wisata di daerah itu, kemudian dikarenakan faktor cuaca ekstrem sehingga curah hujan turun dengan intensitas tinggi serta adanya longsor di tempat wisata.
 

Pewarta: Nur Muhamad

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024