Jakarta (Antara) - Menteri Pertanian Amran Sulaiman menginstruksikan kepada Badan Penyuluhan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) untuk memberikan "reward" atau penghargaan kepada tenaga penyuluh yang berprestasi.

"PPL (Petugas Penyuluh Lapangan) yang berprestasi berikan 'reward' yang tidak berprestasi diberikan 'punishment' (sanksi)," kata Mentan pada pemberian Penghargaan Nasional Bagi Pelaku Pembangunan Pertanian Tahun 2015 di Jakarta, Sabtu.

Menurut mentan, prestasi seorang PPL akan diukur dari peningkatan produksi pangan di wilayah yang menjadi tanggung jawab penyuluh tersebut.

"Kalau produksi (pangan) naik beri insentif kepada penyuluh  namun kalau produksi turun cabut anggaran operasional PPL satu kabupaten," katanya.

Amran menyatakan, kebijakan tersebut juga telah diterapkan kepada dinas-dinas pertanian di seluruh Indonesia, yakni dengan menaikkan anggaran tahun 2016 jika mampu meningkatkan produksi pertanian.

Sebaliknya, lanjutnya, daerah-daerah yang tak mampu meningkatkan produksi pangan bahkan mengalami penurunan maka anggaran pertanian untuk tahun 2016 akan dicabut.    

"Jika produksi dapat meningkat 30 persen maka anggaran di daerah tersebut akan ditambah 10 persen," katanya.

Mentan menyatakan, pihaknya meminta Badan Penyuluhan dan Pemberdayaan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPSDMP) menyusun regulasi atau sistem yang memungkinkan PPL berprestasi mendapatkan penghargaan ataupun sebaliknya untuk penyuluh tak berprestasi diberikan sanksi.

Pada kesempatan tersebut Mentan memberikan penghargaan kepada 100 orang penyuluh pertanian teladan terdiri dari 34 Penyuluh Pertanian PNS Teladan, 33 Penyuluh Pertanian Swadaya Teladan dan 33 THL-TB Penyuluh Pertanian Teladan.

Selain itu juga 34 Petani Berprestasi, Gapoktan Berprestasi (34 orang), Kelembagaan Ekononomi Petani Berprestasi (28 orang), Balai Penyuluh Kecamatan Berprestasi (38 orang).

Kemudian, kepada enam Tenaga Pendidik Berprestasi terdiri Dosen Sekolah Tinggi Penyuluhan Pertanian (STPP) dan Guru SMK-PP, Pengembang Karya ilmiah bagi Tenaga Pendidik (6 orang), Pemenang Lomba Karya Tulis ilmiah bagi Penyuluh Pertanian.

Serta Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swasdaya (P4S) berprestasi sebanyak 9 orang.

Para penerima penghargaan tingkat nasional tahun 2015 tersebut selain menerima plakat dan piagam penghargaan juga memperoleh uang senilai Rp20 juta.

Kepada para penerima penghargaan pembangunan pertanian tingkat nasional tersebut, Mentan meminta agar mereka mendorong petani di wilayah masing-masing untuk menjual gabah maupun beras hasil produksinya ke Bulog.

"Bantu Bulog untuk melakukan penyerapan gabah/beras petani. Kalau hal itu bisa dilakukan maka impor (beras) bisa dihindarkan," katanya. ***3***

Pewarta:

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015