Bengkulu (Antara) - Pedagang yang ikut berjualan pada kegiatan pariwisata tahunan Provinsi Bengkulu dengan nama Festival Bumi Rafflesia mengeluh karena sepi pengunjung.
"Saya kaget, tahun lalu kegiatan pembukaan saja orang sudah ramai berdesak-desakan, tapi kegiatan kali ini sepi, malahan saat pembukaan malam tadi (21/8), sepi sekali, hanya ada beberapa orang saja," kata salah seorang pedagang kuliner di lokasi gelaran Festival Bumi Rafflesia, Ny Siska, di Bengkulu, Sabtu.
Saat pembukaan gelaran kegiatan tersebut, terlihat yang hadir hanya tamu undangan yang duduk pada kursi yang telah disediakan, dan beberapa orang warga yang penasaran dengan kegiatan yang digelar di destinasi wisata Pantai Panjang itu.
"Saya pikir ramai, ternyata tidak, saya sudah buka (berjualan)," keluh dirinya yang terlanjur berjualan pada malam pembukaan, namun, penjualan tidak sesuai dengan hasil yang diharapkan.
Kegiatan Festival Bumi Rafflesia, merupakan salah satu agenda pariwisata Provinsi Bengkulu yang mulai menjadi kegiatan tahunan, kegiatan tersebut dipusatkan di destinasi wisata Pantai Panjang Kota Bengkulu.
Pada gelaran tersebut terdapat berbagai rangkaian, mulai kegiatan seni budaya, lomba lari wisata delapan dan sepuluh kilometer, pasar rakyat, penyelenggaraan kegiatan itu berbarengan dengan kegiatan Bengkulu Expo.
Untuk Festival Bumi Rafflesia digelar 21--23 Agustus sementara Bengkulu Expo digelar sehari lebih dulu, dan berakhir pada 24 Agustus 2015.
"Kegiatan ini merupakan kegiatan yang tetap dan terjadwal sepanjang tahun, tujuannya untuk meningkatkan citra, daya tarik dan promosi wisata Provinsi Bengkulu," kata Sekretaris Dinas Pariwisata Provinsi Bengkulu, Buyung Asril.
Kegiatan tersebut juga bertujuan untuk memberikan dampak kesejahteraan bagi masyarakat, sehingga bisa memperbaiki situasi perekonomian daerah menjadi lebih positif.
"Festival ini dan Bengkulu Expo menjadi tempat mengenalkan produk unggulan Bengkulu, yang merupakan kerajinan rakyat," ujarnya.***3***
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015