Bengkulu (Antara) - Gubernur Bengkulu Junaidi Hamsyah mengatakan seorang jamaah haji asal Bengkulu bernama Ali Sobirin yang turut menjadi korban jatuhnya alat pengangkat (crane) di Masjidil Haram, Mekkah, sudah kembali bergabung dengan jamaah lain guna melanjutkan ibadah haji.

"Seorang jemaah asal Bengkulu dilaporkan terluka ringan dan sempat dirawat di klinik sektor 4 Mekkah tapi sudah kembali melanjutkan ibadah," kata Junaidi Hamsyah di Bengkulu, Sabtu.

Informasi yang diperoleh dari petugas pembimbing haji di Mekkah, kata Gubernur, jemaah asal Kota Bengkulu itu terkena percikan pecahan beton ketika alat pengangkat barang ukuran raksasa tersebut jatuh.

Selain seorang korban yang terluka ringan, ratusan jamaah haji asal Bengkulu, menurut dia, sempat mengalami trauma sebab saat musibah terjadi, para jamaah berada di dekat lokasi kecelakaan.

Jamaah yang terluka ringan hanya dirawat tidak lama dan saat ini sudah bergabung dengan jamaah lainnya untuk melanjutkan rangkaian ibadah.

"Atas nama masyarakat Bengkulu, saya mengucapkan turut berduka atas korban dalam musibah ini, semoga jamaah yang meninggal diampuni semua dosa dan kesalahannya serta keluarga yang ditinggal tetap sabar," kata Gubernur.

Sebelumnya, dilaporkan sebuah "crane" yang dioperasikan dalam proyek perluasan Masjidil Haram, jatuh akibat badai dan buruknya cuaca pada Jumat petang (11/9).

Situs resmi Kementerian Agama RI merilis jumlah korban jamaah asal Indonesia akibat musibah itu ada dua orang meninggal dunia serta 31 orang terluka. ***4***

Pewarta: Helti Marini Sipayung

Editor : Musriadi


COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2015