Bupati Rejang Lebong, Provinsi Bengkulu, Syamsul Effendi menyebutkan buah durian lokal yang ada di daerah itu bisa menjadi salah satu komoditas unggulan selain kopi dan sayuran.
"Komoditas durian lokal khususnya wilayah Lembak ini bisa menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Rejang Lebong," kata dia usai menyaksikan festival durian lokal di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, potensi buah durian lokal menjadi komoditas unggulan masyarakat setempat bisa dilihat dengan melimpahnya produksi buah durian yang dihasilkan petani dari lima kecamatan di wilayah Lembak.
Menurut dia, jika dilihat dari segi ekonomi akan lebih untuk budidaya durian lokal di wilayah Lembak dalam satu batangnya bisa menghasilkan hingga 50 buah setiap kali panen, sedangkan satu batang kopi hanya bisa menghasilkan sekitar 4,5 kg.
"Saat ini bagaimana caranya kita meyakinkan masyarakat untuk menanam dan menjadikan durian lokal dan unik sebagai komoditas unggulan," terangya.
Pada kesempatan itu dirinya juga mengungkapkan bahwa Pemkab Rejang Lebong akan mendorong supaya durian-durian varietas lokal di Kabupaten Rejang Lebong nantinya bisa terdaftar dan bersertifikat karena rasa dan kualitasnya tidak kalah dari durian lainnya.
"Kegiatan festival durian lokal ini akan kita upayakan untuk menjadi agenda tetap di Kabupaten Rejang Lebong ke depannya," ucap dia.
Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Kementerian Pertanian Dedi Irwandi menyatakan kegiatan festival durian tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menjaga dan melestarikan keragaman sumber daya genetik yang ada di Provinsi Bengkulu.
"Rejang Lebong kaya akan sumber daya genetik yang banyak, tugas kita sekarang bagaimana melindungi itu," kata dia.
Dedi juga menegaskan pihaknya akan melakukan pendampingan terkait dengan varietas-varietas yang dianggap unik dan akan diproses untuk dilakukan pengembangan hingga pelepasan varietas.
Di sisi lain dirinya juga mengungkapkan bahwa tanaman durian ini bisa dikembangkan atau ditanam tumpang sari dengan tanaman kopi.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024
"Komoditas durian lokal khususnya wilayah Lembak ini bisa menjadi komoditas unggulan di Kabupaten Rejang Lebong," kata dia usai menyaksikan festival durian lokal di Kecamatan Padang Ulak Tanding, Kabupaten Rejang Lebong, Kamis.
Dia menjelaskan, potensi buah durian lokal menjadi komoditas unggulan masyarakat setempat bisa dilihat dengan melimpahnya produksi buah durian yang dihasilkan petani dari lima kecamatan di wilayah Lembak.
Menurut dia, jika dilihat dari segi ekonomi akan lebih untuk budidaya durian lokal di wilayah Lembak dalam satu batangnya bisa menghasilkan hingga 50 buah setiap kali panen, sedangkan satu batang kopi hanya bisa menghasilkan sekitar 4,5 kg.
"Saat ini bagaimana caranya kita meyakinkan masyarakat untuk menanam dan menjadikan durian lokal dan unik sebagai komoditas unggulan," terangya.
Pada kesempatan itu dirinya juga mengungkapkan bahwa Pemkab Rejang Lebong akan mendorong supaya durian-durian varietas lokal di Kabupaten Rejang Lebong nantinya bisa terdaftar dan bersertifikat karena rasa dan kualitasnya tidak kalah dari durian lainnya.
"Kegiatan festival durian lokal ini akan kita upayakan untuk menjadi agenda tetap di Kabupaten Rejang Lebong ke depannya," ucap dia.
Kepala Balai Penerapan Standar Instrumen Kementerian Pertanian Dedi Irwandi menyatakan kegiatan festival durian tersebut merupakan bagian dari upaya untuk menjaga dan melestarikan keragaman sumber daya genetik yang ada di Provinsi Bengkulu.
"Rejang Lebong kaya akan sumber daya genetik yang banyak, tugas kita sekarang bagaimana melindungi itu," kata dia.
Dedi juga menegaskan pihaknya akan melakukan pendampingan terkait dengan varietas-varietas yang dianggap unik dan akan diproses untuk dilakukan pengembangan hingga pelepasan varietas.
Di sisi lain dirinya juga mengungkapkan bahwa tanaman durian ini bisa dikembangkan atau ditanam tumpang sari dengan tanaman kopi.*
COPYRIGHT © ANTARA News Bengkulu 2024